KABARTODAY,BELITUNG | Kunjungan santai awak media Kabar today co. id, di salah satu kampung yang di kenal kampung Skip di Desa Air merbau Rt 04,Rw 02, yang mana pengrajin tanaman bonsai yang selama ini di tekuninya, Sebut saja nama pemilik akrab pangilan Ar.
Bertempat di halaman depan rumah, sambil ngobrol yang juga di sajikan secangkir kopi, dikebun bonsai ini Ar menjelaskan, dari semua jenis bonsai yang paling ia sukai tanaman bernama Pempis acidulah ( Santigi ) yang di kenal di Internasional, adapun nama dari tanaman bongsai yang saat ini di rawat olehnya. Nama – nama jenis tanaman bonsai adalah, Santigi,Beringi, Arigata,Timeng,Dolar, Serut dan masih banyak lagi.
“ aku lebih senang same tanaman santigi, karene batang lebih ketuaan juga lebih banyak bunjin ( buruk batang )nye lebih menarik, Istilahnya bisa juak di sebut Extrim, dalam bahasa Melayu.
( Saya lebih suka pada tanaman yang di sebut santigi, karena batang itu lebih menonjolkan pada ketuaan dan dari buruk batang lebih menarik ).” Ujar Ar sebagai pengrajin bonsai.
Desdiskusi hangat dengan pemilik bonsai lokal.
Tanjungpandan Kab. Belitung, Minggu (23/11/2025)
Ia mengeluti bonsai ini selama 7 tahun.
Ar secara terbuka menunjukkan beberapa koleksi bonsai unggulan yang dipamerkan.
Beberapa pohon bonsai yang sudah berusia puluhan tahun dan dibentuk dengan teknik tinggi menjadi sorotan menarik.
Tak hanya itu, ia juga membuat pilar bonsai dengan berukuran, ±100 Cm.
untuk tambahan dari penghasilan harinya.
Saat Media Kabar today co. id. wawancara dengan pemilik untuk dari penghasilan kerja yang di dapat dalam ukuran waktu satu bulan dirinya mengatakan berkisar antara tiga juta.
“Untuk pendapatan dalam satu bulan itu biasa tiga juta, itupun sesuai pada harganya, jika pembeli ada pesan satu paket tergantung pada harga bonsai, kalau pilarnya itu saya jual dengan harga 150 ribu aja. ” Sebutnya.
Bonsai yang ditawarnya dikenal sebagai salah satu karya paling bernilai tinggi di kalangan komunitas karena keunikan bentuk dan usia pohonnya.
Di antara pot-pot bonsai besar dan kecil, dikelilingi nuansa taman yang asri dan penuh seni.
Kehadiran awak media diharapkan menjadi jembatan antara para pengrajin bonsai lokal dengan pasar yang lebih luas, sekaligus meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni bonsai yang membutuhkan ketelatenan dan dedikasi tinggi.
Dengan semakin banyaknya perhatian dari pelaku usaha bonsai yang ada di Belitung ini, dapat terus berkembang dan mengharumkan nama daerah di kancah nasional bahkan internasional.”Tutup.






