Kabartoday.co.id, Kabupaten Tangerang | Pabrik pengolahan limbah plastik yang berada di RT/RW: 001/015, Kelurahan Sukabakti, Kecamatan Curug diduga tak mengantongi izin produksi. Diduga pabrik tersebut dibekingi oleh oknum yang mengaku-ngaku sebagai wartawan. Minggu, 07/05/2023.
Hal itu diperkuat oleh keterangan pekerja keamanan perusahaan, saat di konfirmasi ia mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apa-apa terkait persoalan di perusahaan tersebut.
“Saya tidak tahu apa-apa, kalau ingin lebih jelas tanyakan kepada inisial E, dia selaku koordinator disini, kalau mengenai izin silahkan tanya ke dinas saja,” ujar keamanan pabrik yang enggan di sebutkan namanya.
Tak selang lama kemudian, E yang diduga kordinator lapangan perusahaan datang menjelaskan, menurutnya pembuangan air limbah pabrik yang di alirkan ke persawahan tersebut atas dasar permintaan warga.
“Air limbah yang di alirkan ke persawahan itu atas permintaan warga sekitar, agar sawah mereka tidak kekeringan,” Ujarnya.
Ditengah-tengah obrolan, terdengar E bicara bahwa apabila ada yang foto-foto di dalam pabrik hantam saja, pesan dia kepada pihak keamanan.
” Hantam saja, nanti saya tanggung jawab,” Menirukan perkataan E kepada petugas keamanan.
Tak hanya itu, E juga mengaku-ngaku sebagai seorang Jurnalis, sembari menunjukan Kartu Anggotanya.
“Saya juga dari Media, kalau ingin menemui saya di kantor Dinas Perhubungan (DISHUB), karena saya lebih sering di sana, kalau disini saya hanya kontrol saja,” Ungkapnya.
Jika dilihat berdasarkan surat izin yang tertempel di dinding pos keamanan, terlihat jelas bahwa pabrik tersebut bukan bergerak di bidang pengolahan limbah plastik melainkan bergerak di bidang Usaha Dagang (UD).
Namun pada kenyataanya di lapangan, pabrik tersebut tidak bergerak di bidang perdagangan, melainkan bergerak di bidang industri dengan produksi pengolahan limbah plastik.
Dari hasil penelusuran Awak Media sebelumnya, diduga air hasil pengolahan produksi tersebut tidak melalui proses Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Air yang dikeluarkan dari selokan pabrik itupun terlihat sangat kotor dan berpotensi kuat dapat menyebabkan kerusakan ekosistem lingkungan.