KABARTODAY,YOGYAKARTA | Polemik dugaan ijazah palsu milik Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi masih belum usai. Sejumlah massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) kini mendatangi Fakultas Kehutanan UGM untuk mempertanyakan keaslian ijazah tersebut pagi ini.
Puluhan hingga ratusan orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIYogyakarta (15/4/2025).
Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta klarifikasi atas dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi. Massa yang didominasi kalangan ‘emak-emak’ datang sekitar pukul 07.45 WIB. Mereka langsung berkumpul di depan gedung Ruang 109 Fakultas Kehutanan UGM.
Setibanya di lokasi, mereka langsung memekikkan tuntutan agar kampus membuktikan keaslian ijazah Jokowi. Tak berselang lama, empat perwakilan massa aksi masuk ke ruang di Ruang 109 Fakultas Kehutanan UGM untuk mengikuti audiensi bersama rektorat menyangkut ijazah Jokowi.
UGM sudah dua kali memberikan klarifikasi terkait keaslian ijazah Jokowi. Namun, bagi Amien Rais hal itu belum cukup membuktikan. Menurutnya, solusi kasus ini sederhanya. Hanya tinggal Jokowi menunjukkan ijazah Fakultas Kehutanan UGM yang dia miliki.
Dalam rombongan itu tampak beberapa tokoh seperti Amien Rais dan Syukri Fadholi. Berdasarkan informasi, sejumlah perwakilan massa seperti Roy Suryo, dr Tifauzia, dan Rismon Hasiholan telah berada di ruangan bersama pimpinan fakultas untuk melakukan klarifikasi.
Sementara itu, politisi senior Amien Rais yang juga hadir prihatin dengan kondisi UGM saat ini.
“Ya, saya sebagai warga UGM. Saya profesor dari UGM, pernah jadi ketua Majelis Wali Amanat UGM 5 tahun, ya. Jadi tentu saya juga merasa sangat-sangat, concern, ya, prihatin. Mengapa UGM yang kita banggakan tiba-tiba menjadi alas keset politik seseorang, ya, yang kita sudah tahu siapa,” kata Amien Rais.
Dia meyakini, ijazah milik Jokowi yang beredar di media sosial merupakan palsu. Oleh karena itu dia menuntut kejujuran dari UGM terkait ijazah tersebut.
“Nah, jadi khususnya ini momentum yang sangat penting. Kalau saya yakin memang ijazahnya itu tidak ada. Kalau ijazah oplosan memang dibuat, tapi sudah dikatakan oleh para ahli itu jelas, maaf, abal-abal,” tegasnya.
Amien Rais pun tidak meminta untuk kasus ini tidak perlu dihukum berlebihan. Paling tidak Jokowi bisa membuktikan keaslian ijazah yang dimiliki.
“Adapun kemudian konsekuensi hukum, apakah kemudian yang punya ijazah palsu itu dimaafkan atau diberi peringatan, toh sudah jadi orang biasa sekarang, atau dihukum secara apa adanya lah, nggak usah berlebihan, ya,” katanya.