UGM dan YESSA Jepang Jalin Kerja Sama Pengembangan Desa Agroforestri Berkelanjutan

DEPOKPOS – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Yanmar Environmental Sustainability Support Association (YESSA) dari Jepang, sepakat melakukan kerja sama dalam engembngana desa agroforestri berkelanjutan, Jumat (30/8) di FTP UGM. Piagam kerja sama ini ditandatangani oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani dan Senior Officer YESSA, Yukino Hiroyasu.

Eni Harmayani menuturkan kerja sama ini diawali dengan kegiatan yang dilakukan oleh Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM bekerja sama dengan YESSA pada tahun 2017, dan telah melibatkan berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan tema utama sustainable tropical agro industry di desa Selopamioro, Bantul, DIY dan Desa Sambak, Kajoran, Magelang, Jawa Tengah.

Bacaan Lainnya

Menurut Dekan Eni, selama tujuh tahun, kolaborasi ini telah membuahkan berbagai hasil signifikan dalam bentuk hasil publikasi riset di jurnal nasional dan internasional. “Ada banyak publikasi yang sudah dihasilkan oleh mahasiswa dan peneliti,” kata Eni.

Selain itu, juga dikembangkan kebun buah tropis, sistem agrotourism, pengolahan limbah, dan monitoring lingkungan seperti kualitas udara, tanah, dan air.

Dosen FTP UGM Dr. Ngadisih, S.T.P., M.Sc., mengatakan Desa Sambak memiliki masyarakat agrarian dengan lebih dari 80% penduduk yang bergantung pada sektor pertanian, berada di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS). Oleh karena itu, penting untuk menjaga ekosistemnya guna memastikan keseimbangan hidrologis di kawasan hilir. “Desa ini menerapkan agroforestri dengan tanaman kopi dan buah, serta mengelola industri tahu dan singkong dengan pengolahan limbah berbasis biogas untuk menghasilkan energi hijau,” kata Ngadisih.

Dalam pengembangan program agrotourism berbasis zero waste, kata Gadisih, FTP UGM juga mendampingi masyarakat Sambak dengan beberapa inisiatif, seperti kontrol kualitas produk pertanian menggunakan teknologi tofu steam boiler dan dome dryer, pengembangan bioproduk seperti bioplastik dari limbah kulit kopi dan singkong, pemantauan lingkungan yang cerdas, serta pengembangan agroforestry.

Selain sebagai Desa binaan dan sekolah lapangan bagi mahasiswa FTP UGM, Desa ini telah menerima 690 pengunjung dari berbagai kalangan, termasuk siswa, mahasiswa, peneliti, pengusaha, pemerintah, dan masyarakat umum. “Mereka belajar mengenai inovasi teknologi yang diterapkan di Sambak dalam pengembangan perekonomian desa sambil tetap menjaga lingkungan,” katanya.

Seperti diketahui, dalam penandatanganan perjanjian antara FTP UGM dengan YESSA tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni Dr. Sri Rahayoe, STP., MP, serta Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng. Sementara dari pihak YESSA, Executive Secretary YESSA Kamikubo Keita, Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Magelang, BAPPEDA Kabupaten Magelang, Camat Kajoran, Kepala Desa Sambak, dan perangkat desa.

Penulis : Rahma
Editor : Gusti Grehenson

Pos terkait