Beatdown sebagai Pendongkak Reputasi Gigs Lokal

DEPOKPOS – Salah satu genre musik bernama beatdown menjadi wadah yang tak terhentikan. Tepatnya pada saat Covid-19 menyebar pada rahun 2021 membuat genre musik beatdown hadir dan naik sebagai musik yang berciri khas suara kencang dan distorsi yang menendang telinga.

Beatdown pun membuat pengaruh khususnya pada generasi muda untuk membuat sebuah karya seni.

Suasana di sebuah pertunjukan band dengan genre beatdown memberikan nuansa yang berbeda dan ruang baru bagi penggemar musik underground.

Lagu-lagu beatdown dinyanyikan diiringi oleh penonton yang menari dengan gerakan yang disebut Violence Dance, menunjukkan betapa mereka sangat menikmati euforia yang dibawa oleh genre musik ini.

Namun, penting untuk diingat bahwa Violence Dance yang merupakan elemen wajib bagi penggemar musik beatdown pun membawa risiko karena gerakan-gerakannya dapat membuat ricuh.

Namun, ciri khas beatdown ini tentunya akan ricuh pada saat pembawaan live show gigs, biasanya disebut dengan julukan “Kungfu Kid” bagi para pencinta musik keras.

Gerakan besarnya seperti loncat dari pangguh dan mengayunkan tangan kepada para audiens merupakan sebuah kewajiban bagi para pencinta genre beatdown.

Genre musik beatdown yang semakin memukau ini menghadirkan band-band lokal Indonesia yang naik daun, contohnya seperti band Limbo, Keep It Real, HADD, Centra, Prejudize, dan tentu masih banyak band lokal lainnya.

Band-band ini datang seperti angin laut yang segar bagi para pencinta music underground.

Jangan salah, pencinta musik ini tidak memandang umur, dari pelajar hingga orang dewasa pun mulai menggilai genre beatdown ini.

Dhia Wulandari

Pos terkait