Brimob dan Polantas Bentrok di Tual Maluku

MALUKU – Pasukan Brigade Mobile (Brimob) BKO resimen 3 pelopor dan anggota Polantas Polres Kota Tual terlibat bentrok pada Minggu (28/7) malam. Bentrok terjadi setelah sepeda motor anggota Brimob ditilang.

Bentrokan pecah di depan Gereja Maranatha. Umat kristiani yang tengah beribadah malam di Gereja Maranatha sempat panik.

Mereka tak bisa keluar karena bunyi tembakan bertubi-tubi mengudara dari luar gereja. Warga juga terlihat berlindung di bawah tiang rumah dari ancaman peluru.

Akibat bentrokan itu, sejumlah kaca-kaca jendela Polres Kota Tual rusak, dinding kantor Polres tembus pelurudan sepeda motor milik anggota Polres rusak.

Kapolres Kota Tual AKBP Adrian membenarkan bentrokan tersebut. Ia bilang situasi keamanan di Kota Tual sudah berangsur normal.

“Situasi sudah terkendali,” ujarnya saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Minggu (28/7) malam.

Penganiayaan terhadap personel Polres Tual diduga dilatarbelakangi kendaraan pribadi salah satu anggota Brimob yang ditahan oleh petugas Sat Lantas Polres Tual saat operasi Patuh Salawaku 2024 karena menggunakan knalpot brong, Jumat (26/7).

Kemudian pada Sabtu malam sekitar pukul 23.40 datang pria mengendarai sepeda motor sambil berboncengan menuju Pos SS. Mereka sempat mengeluarkan kata makian kepada anggota polantas.

Tak lama kemudian sekitar 30 orang diduga anggota Brimob mendatangi Polresta Kota Tual dan menganiaya tiga anggota Polantas setempat.

Usai dianiaya, anggota polantas sempat kabur menyelamatkan diri. Mereka pun dikejar oleh anggota Brimob yang berdatangan dengan sepeda motor ke lokasi.

Kepala Desa Taar Dullah Selatan Carles Tarenten menyayangkan sikap aparat yang saling serang. Ia bilang, warga sempat panik saat beribadah di Gereja Maranatha.

Ia mengatakan insiden tersebut sangat berlebihan karena aparat yang seharusnya menjaga keamanan masyarakat malah memicu keributan.

Untuk itu, ia mendesak Kapolda Maluku hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera menarik pasukan Brimob BKO Resimen 3 pelopor dari Kota Tual.

“Kami minta Pak Kapolda Maluku, Pak Kapolri segera menarik pasukan Brimob BKO dari Kota Tual, supaya warga bisa beraktivitas dengan damai,” ujarnya melalui sebuah video yang diterima CNNIndonesia.com. Minggu (28/7).

Sumber: CNN Indonesia

Pos terkait