Datangi Fakultas Hingga ke Radio, P3CR Gencar Sosialisasikan “UI Mencari Rektor”

DEPOK – “Selain melakukan sosialisasi dari fakultas ke fakultas di lingkungan UI, dari Salemba hingga ke Depok, mengadakan konferensi pers, podcast di UI Teve, hingga webinar, Tim Panitia Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Rektor (P3CR) Universitas Indonesia (UI) juga melakukan sosialisasi “UI Mencari Rektor” melalui siaran radio dan podcast di media,” kata Amelita Lusia, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI. Belum lama ini, katanya, acara sosialisasi dilaksanakan di Radio Trijaya FM (Selasa, 23/7) di Trijaya FM. Pada kesempatan tersebut, Ketua P3CR UI Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA., dan Ketua Tim Sosialisasi P3CR UI Arief Budhy Hardono, S.T., hadir menjadi narasumber.

Prof. Sigit menjelaskan, Tim P3CR UI berusaha untuk mencari sebanyak mungkin calon rektor, baik dari dalam maupun dari luar UI. Ia menekankan, selama seseorang tersebut memiliki kapasitas yang mumpuni dan gagasan yang luar biasa untuk UI ke depannya, siapa saja dapat mencalonkan diri sebagai Rektor UI.

Bacaan Lainnya

Menyambung yang disampaikan oleh Prof. Sigit, Arief mengatakan, “Dengan hadirnya kami di sini, ini adalah konsep inklusivitas yang didorong oleh UI. Jadi, dengan informasi yang kami sampaikan, harapannya adalah akan ada kesempatan dari semua pihak di seluruh Indonesia untuk menjadi bakal calon Rektor UI.”

Ia juga menyampaikan bahwa di depan nanti, UI akan menghadapi kondisi Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity atau yang biasa disebut dengan VUCA. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan tersebut UI memerlukan seorang rektor yang “Superman”. Namun, pada kenyataannya UI tidak bisa mencari rektor yang Superman, tetapi UI bisa mencari rektor yang didukung oleh “Superteam”.

“UI ke depan adalah UI yang harus mandiri, kemandirian yang dimaksud adalah secara holistik. Sehingga, calon rektor yang dicari, yaitu yang tidak hanya sekedar memiliki jiwa entrepreneurship tetapi juga yang mampu melibatkan semua potensi termasuk alumni dalam proses kemajuan UI, sehingga itulah yang disebut superteam tadi,” kata Arief.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam sosialisasi yang dilakukan oleh P3CR UI ini memiliki konsep dual frame dalam penjaringan dan penyaringan. Pertama, menyampaikan sosialisasi terkait UI mencari rektor. Kemudian, yang kedua adalah mendorong kepada semua stakeholders bahwa tantangan ke depan bukan hanya tantangan untuk Rektor UI itu sendiri, tetapi menjadi tantangan bersama.

Selain itu, dalam kegiatan penjaringan dan penyaringan juga mendorong proses yang transparansi, baik dari prosedur maupun praktiknya. Arief mengatakan, dalam prosedur terdapat dua hal, yaitu kriteria yang jelas dan kebijakan umum yang telah dibuat oleh Majelis Wali Amanat (MWA) UI. “Prosedurnya sudah jelas, sehingga para calon yang ingin membuat proposal, kebijakan umum inilah yang digunakan dan ini sama untuk semua calon,” kata Arief.

Sementara dalam praktiknya, P3CR UI menyosialisasikan dengan konsep legitimate ke semua stakeholders dan bahkan mendatangi ke masing-masing fakultas. Kemudian, akan ditambah lagi dengan kegiatan lainnya yang melengkapi konsep praktik ini. “Harapan kami, dengan prosedur dan praktik yang baik, akan tercipta trust. Dari trust ini diharapkan akan melahirkan rektor dan tim yang memiliki akuntabilitas yang baik,” ujar Arief.

Pada saat siaran berlangsung, masuk beberapa pertanyaan dari para pendengar Radio Trijaya FM yang dibacakan langsung oleh penyiar Margi Syarif. Di antaranya terkait dengan apakah proses pemilihan calon rektor melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menjawab pertanyaan tersebut, Prof. Sigit menjelaskan, “Di dalam formulir pendaftaran yang akan diisi oleh para bakal calon rektor ini, terdapat surat pernyataan kesediaan untuk diperiksa dokumennya. Jadi, jika nanti ada laporan dari masyarakat terkait masalah keuangan dari salah seorang calon, maka P3CR UI akan mengonfirmasi ke PPATK, KPK, ataupun lembaga lainnya.”

Pertanyaan lainnya adalah tentang bagaimana upaya P3CR UI dalam menyosialisasikan UI Mencari Rektor pada diaspora. Arief menjelaskan bahwa Ikatan Alumni (ILUNI) UI tidak hanya ada di Indonesia tetapi juga ada di luar negeri. Sehingga, informasi-informasi terkait pemilihan rektor ini akan disampaikan pada ILUNI di masing-masing negara. Kemudian, P3CR UI juga akan menghubungi mereka untuk melihat apakah ada calon dari diaspora. Selain itu, komunikasi ini juga dimaksudkan untuk menampung berbagai masukan dan konsep dari rekan-rekan diaspora untuk UI ke depannya.

“UI Mencari Rektor. Tentunya, Rektor yang diharapkan untuk menghadapi tantangan-tantangan zaman ke depan. Rektor yang tidak hanya menjadi Rektor UI tetapi juga menjadi Rektor kita semua, yang terus bisa melahirkan guru-guru bangsa. InsyaAllah, akan terpilih,” ujar Arief menutup sosialisasi UI Mencari Rektor.

Tim P3CR UI merupakan tim yang dibentuk oleh Panitia Khusus Pemilihan Rektor (Pansus Pilrek) MWA UI yang diketuai oleh Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A. Tim P3CR terdiri atas 13 anggota yang mewakili unsur dosen, tenaga kependidikan (tendik), masyarakat/alumni, dan mahasiswa. Persyaratan dan informasi lebih lengkap terkait pendaftaran calon rektor UI 2024-2029 dapat dilihat pada laman Pemilihan Rektor UI https://pemilihanrektor.ui.ac.id.

Pos terkait