Kabartoday, AMBON – Ketua Harian (KetHar) Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Provinsi Maluku Subhan Pattimahu membantah keras tudingan adanya pesta minuman keras (miras) di Pulau Pombo beberapa waktu lalu.
Menurutnya, tudingan terhadap Ketua Depidar SOKSI Maluku Rohalim Boy Sangadji dan dirinya melakukan pesta miras di Pulau Pombo adalah tudingan yang tidak berdasar dan merupakan fitnah yang sangat keji.
“Tudingan adanya pesta miras di Pulau Pombo itu fitnah yang sangat keji. Apalagi sampai dikatakan Ketua Depidar SOKSI Maluku dan saya berpesta miras ditemani wanita itu hoaks. Tidak benar,” tegas Subhan dalam keterangannya Minggu (14/9/2025) malam di Ambon.

Subhan yang didampingi Sekretaris Depidar SOKSI Maluku Hendrik M Wattimena dan Indra Nanlohy selaku Ketua Tim Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Pombo jelaskan Pulau Pombo adalah kawasan konservasi di Maluku yang mencakup daratan dan perairan di sekitar Pulau Pombo. Luas totalnya 218,75 hektar.
“Dan sebagai kawasan konservasi, Pulau Pombo tentunya dilindungi. Ada petugas dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di sana. Nah, bagaimana mungkin ada pihak luar yang melakukan pesta miras di Pulau yang dilindungi tersebut?,” tanya Subhan.
Dia pastikan, jika memang benar ada pesta miras di Pulau Pombo, maka tentunya petugas BKSDA pasti sudah bertindak lebih awal. Mereka pasti akan menjaga ekosistem dan suasana Pulau Pombo dari berbagai aktivitas yang diluar peruntukan pada kawasan konservasi tersebut.
Olehnya itu, Subhan pastikan bahwa isu pesta miras yang dilansir salah satu media online di Maluku adalah pemberitaan yang dengan sengaja dimainkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Pemberitaan soal adanya pesta miras itu isu murahan untuk menjatuhkan nama baik Ketua Depidar SOKSI dan Marwah organisasi SOKSI Maluku,” tandasnya.
Baginya, tudingan ini adalah upaya untuk mencemarkan nama baik organisasi besar SOKSI di Maluku.
Olehnya itu, terhadap pemberitaan yang menyudutkan dan menyerang SOKSI maupun pribadi ketua SOKSI maka akan ditempuh jalur hukum.
“Soal pemberitaan pesta miras yang ditudingkan ke Ketua Depidar SOKSI Maluku dan saya dengan ditemani wanita-wanita itu adalah fitnah. Sama sekali tidak benar dan tidak ada pesta miras disana,” tandas Pattimahu.
Kader partai politik berlambang pohon beringin ini paparkan Pulau Pombo, yang terletak di antara Pulau Seram, Pulau Haruku, dan Pulau Ambon, akan menjadi lokasi pelaksanaan bakti sosial Depidar SOKSI Maluku.
Kegiatan baksos ini direncanakan akan dihadiri Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
Bahkan ketika kedatangan tim SOKSI ke Pulau Pombo untuk meninjau lokasi untuk kegiatan baksos, ada juga tim TWA Pulau Pombo dari BKSDA.
Bantahan terhadap tudingan pesta miras ini juga disampaikan sekretaris Depidar SOKSI Maluku, Hendrik M Wattimena.
“Kedatangan Ketua Depidar SOKSI Maluku bersama tim ke Pulau Pombo itu untuk mempersiapkan kegiatan besar SOKSI. Sejatinya kegiatan baksos akan berlangsung September ini. Namun karena kondisi alam dimana cuaca yang tidak dapat diprediksi, maka kegiatan diundur hingga pertengahan Oktober 2025,” jelas Wattimena.
Dalam kegiatan besar SOKSI ini kata Wattimena, nantinya akan ada sejumlah kegiatan yang rencananya akan dihadiri sejumlah petinggi pusat termasuk Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia, ketua Depinas SOKSI dan sejumlah petinggi Forkopimda di Maluku.
Dalam event besar dalam rangka HUT SOKSI tahun 2025 ini, ada rangkaian kegiatan mulai dari penanaman pohon (reboisasi), bersih-bersih pantai dan restocking atau penaburan benih ikan.
“Berita ini berimbas membuat kita menjadi tidak tenang, apalagi ini persoalan nama baik organisasi. Jadi kalau kami hadir di sini bukan karena kami membela siapa-siapa tidak, kami mau menekankan secara serius bahwa ini nama kami dan kalau SOKSI disebutkan di sini berarti bukan satu dua orang, petinggi soksi tetapi semua orang. Dan ini bukan klarifikasi soal pesta miras tetapi ini bentuk pernyataan sikap. Kalau kami mau klarifikasi memangnya ada apa? Jadi ini fitnah,” tegasnya.
Ia menegaskan, kenyataan yang terjadi tidak seperti yang diberitakan alias tidak benar adanya pesta miras dilakukan.
“Hari ini SOKSI tidak gentar atas berita ini karena soksi ini organisasi besar organisasi, yang membentuk partai besar. Bagaimana SOKSI harus merasa tertekan, dengan hanya pernyataan seorang dan pernyataan itu bagi kami itu pernyataan karang-karang semata. Kalau dia mau buktikan silahkan. Dia dapat informasi dari siapa karena kalau menjadi saksi itu harus ada di tempat, menyaksikan dan mengetahui pasti,” cetusnya.

Ditempat yang sama, Indra Nanlohy sebagai ketua tim TWA Pulau Pombo didampingi timnya Zulham Marasabessy dan Richard Bakarbessy juga menyatakan tidak ada dilakukan pesta miras.
“Tidak ada pesta miras. Kami yang jaga disana waktu itu. Dan ketika tim dari Golkar dan SOKSI turun untuk mengecek lokasi itu ada kami bertugas. Jadi ini fitnah karena mereka (SOKSI) datang tidak ada pesta miras. Tetapi hanya untuk mengecek lokasi tersebut untuk pembersihan dan penanaman pohon. Jadi yang seperti di media itu salah,” tukas Indra. (IMRAN)