Makin Diminati, Medsos Asli Indonesia Ini Mau IPO

DEPOKPOSHyppe, aplikasi media sosial yang berbasis di Indonesia menembus 300,000 pengguna aktif. Demi memacu lagi ekspansi dan jumlah penggunanya, perusahaan membuka peluang untuk mencari pendanaan dari pasar modal, tidak terkecuali lewat Initial Public Offering (IPO).

Meski begitu, perseroan belum memastikan kapan dan berapa target pendanaan yang akan diraup dari pasar modal dalam negeri. Namun, pihaknya tidak menutup kemungkinan juga untuk menggalang dana dari pihak lain.

Bacaan Lainnya

CEO Hyppe, Magindran Marieappan mengungkapkan saat ini ada 6,700 pengguna berinteraksi setiap bulannya, dan 2.400 diantaranya setiap hari. Melalui program Beyond Boundaries Hyppe menjadi wadah bagi para pembuat konten dalam fitur sosial digital.

Hingga saat ini, program pengembangan Hyppe masih terus berjalan. Menurut Magindran, perusahaan masih melakukan pembenahan dan penguatan secara internal, termasuk dari sisi pendanaan. Pasalnya sebagai perusahaan rintisan, Hyppe menggalang pendanaan dari berbagai pihak.

Hyppe sebelumnya mendapat suntikan dana segar dari investor Malaysia, Mega Trustee Berhad. Kerja sama ini diawali dengan penempatan dana tahap pertama sebesar USD 10.000.000 dari Mega Trustee Berhad kepada PT Hyppe Teknologi Indonesia.

Hyppe menggunakan dana tersebut untuk mengoptimalkan operasional, ekspansi, dan kegiatan pemasaran dalam rangka menambah jumlah pengguna dan pengunduh aplikasi Hyppe.

Kehadiran Hyppe sendiri berangkat dari sulitnya menemukan aplikasi media sosial buatan lokal yang bisa ikut meramaikan bisnis jejaring sosial di Tanah Air bersama para raksasa digital lainnya. Namun juga mampu bersaing ditingkat global. Hyppe diklaim memiliki kelebihan dari platform lain, yakni menggabungkan teknologi fingerprint combat dan blockchain.

Magindran menilai, kemunculan aplikasi buatan lokal ini sangat penting di tengah pasar digital di Indonesia yang semakin bertumbuh. Pasalnya kehadiran aplikasi lokal seperti Hyppe, bisa mendorong pengembangan potensi-potensi anak bangsa di berbagai sektor khususnya dalam bidang teknologi untuk bersaing dengan dunia luar.

Pos terkait