DEPOKPOS – Apakah kamu pernah terjebak dalam kondisi di mana selalu merasa tidak enak hati untuk menolak permintaan orang lain? Baik dimintai bantuan, diajak melakukan suatu hal atau kegiatan, dan lain sebagainya.
Jika iya, maka kamu tidak sendirian. Banyak orang yang mungkin terjebak dalam kondisi ini. Kondisi tersebut akan menyebabkan stres, kecemasan, dan kelelahan mental.
Menolong dan meng-iya-kan permintaan orang lain memang suatu kebaikan, karena sama saja kita mengurangi beban orang tersebut.
Namun, kebiasaan itu akan berdampak buruk ketika kita mengorbankan kebahagiaan kita demi orang lain. Misalkan pekerjaan kita sedang menumpuk, dan ada teman meminta bantuan.
Kita ingin menolak, namun karena tidak enak hati, kita tidak memiliki keberanian mengungkapkan perasaan tersebut. Situasi tersebut akan sangat membuat diri kita tidak nyaman dan terbebani, sehingga menyebabkan stres dan kelelahan mental.
Orang yang tidak berani menolak biasanya adalah orang yang takut akan kemunculan masalah baru. Ia berfikir bahwa setelah menolak, maka akan menciptakan pertengkaran yang menyababkan dirinya dijauhi oleh orang sekitar.
Jika sudah takut dijauhi orang sekitar, tandanya orang tersebut tidak yakin dengan kemampuan dirinya sendiri yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain.
Hal tersebut akan membuat rasa cemas yang berlebihan sehingga ia akan melakukan segala cara untuk bisa selalu disukai, seperti meng-iya-kan semua permintaan.
Tidak peduli dirinya sedang sibuk atau sebenarnya keputusan tersebut tidak selaras dengan keinginan dirinya. Itulah yang menyebabkan mental orang tersebut lelah.
Dalam hidup, kita tidak butuh kondisi dimana kita disukai banyak orang, namun kita merasa stres dan mental kita lelah. Kita juga tidak harus mengorbankan kebahagiaan kita demi kebahagiaan orang lain.
Mengatakan “tidak” terhadap permintaan orang lain memang sering dianggap keegoisan karena kita tidak bersedia untuk membantu. Namun, mengatakan “tidak” bukanlah sesuatu hal yang buruk. Cobalah utamakan kesehatan mental kita agar kita tidak merasa stres.
Kenali diri kita, terapkanlah batasan-batasan agar kita tidak selalu meng-iya-kan permintaan orang lain. Mulailah bertindak tegas untuk memprioritaskan kebutuhan dan kebahagiaan diri sendiri agar terhindar dari stres.
Namun, jangan lupa untuk tetap bertindak sopan. Jika memungkinkan, tawarkan alternatif lain saat tidak sanggup untuk membantu.
Asmaul Mualifah, Universitas Pamulang