Pentingnya Dukungan Sosial dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia

DEPOKPOS – Lansia atau individu yang telah memasuki tahap usia lanjut merupakan salah satu kelompok usia yang perlu mendapat perhatian khusus dalam masyarakat kita. Definisi lansia mengacu pada Berk (2018) tahap perkembangan terakhir manusia yang dimulai dari usia 65 tahun ke atas.

Kondisi kesehatan yang rentan, kemunduran kemampuan kognitif, serta pergeseran peran dan status sosial membuat lansia sangat rentan menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Menjaga kualitas hidup lansia menjadi sangat penting agar mereka dapat menikmati masa tua dengan bahagia, sejahtera, dan bermartabat.

Menjaga kualitas hidup lansia menjadi sangat krusial, tidak hanya untuk memastikan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka, tetapi juga untuk mempertahankan kontribusi yang dapat mereka berikan kepada keluarga dan masyarakat.

Hal ini dapat dicapai melalui penyediaan akses yang memadai terhadap layanan kesehatan, fasilitas rekreasi, serta dukungan sosial dan emosional.

Dukungan sosial merupakan pemberian kenyamanan pada orang lain, merawat, atau menghargai. Dukungan sosial adalah aspek penting yang dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Ketika individu memiliki jaringan dukungan yang kuat, baik dari keluarga, teman, atau komunitas, mereka cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik. Dukungan sosial dapat menjadi sumber kekuatan dan motivasi, membantu individu mengatasi tantangan dan stres dalam hidup.

Dengan adanya orang-orang di sekitar yang memberikan perhatian, empati, dan bantuan praktis, individu merasa dihargai, diperhatikan, dan tidak sendirian menghadapi masalah. Hal ini dapat meningkatkan harga diri, rasa aman, dan optimisme, yang pada akhirnya berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental.

Di sisi lain, kurangnya dukungan sosial dapat memicu perasaan terisolasi, depresi, dan ketidakberdayaan, yang dapat menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, saya meyakini bahwa penting adanya dukungan sosial pada lansia sehingga berpengaruh pada kualitas hidup lansia.

Dukungan sosial menurut Sheridan dan Radmacher (1992), Sarafino (1998) serta Taylor (1999); membagi dukungan sosial kedalam 5 bentuk, yaitu Pertama adalah dukungan instrumental, yang melibatkan bantuan dalam bentuk materi seperti barang-barang, makanan, atau layanan yang langsung membantu individu dalam mengatasi masalah material dan mengurangi kecemasan.

Kedua adalah dukungan informasional, yang mencakup memberikan informasi, pengetahuan, petunjuk, saran, atau umpan balik kepada individu untuk membantu mereka memahami dan menangani masalah yang dihadapi.

Ketiga adalah dukungan emosional, yang terkait dengan menyediakan empati dan kehangatan untuk membantu individu menghadapi masalah secara emosional.

Keempat adalah dukungan harga diri, yang melibatkan memberikan penghargaan positif, semangat, persetujuan, dan dukungan antar individu untuk memperkuat harga diri dan rasa kompetensi.

Terakhir adalah dukungan kelompok sosial, yang berfokus pada membuat individu merasa termasuk dan diterima dalam suatu kelompok yang memiliki minat dan aktivitas sosial yang sama.

Dampak positif adanya dukungan sosial terhadap kualitas hidup lansia adalah dalam aspek kesehatan mental lansia yang menerima dukungan sosial yang memadai cenderung memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang lebih rendah.

Dukungan emosional dari keluarga, teman, dan komunitas membantu mereka mengatasi stres dan tekanan psikologis. selanjutnya adanya interaksi sosial yang positif dan dukungan emosional dapat meningkatkan rasa bahagia dan kepuasan hidup lansia. Mereka merasa lebih dihargai dan memiliki tujuan dalam hidup.

Dampak positif adanya dukungan sosial terhadap kualitas hidup lansia adalah dalam aspek pendukung kesehatan fisik adalah pertama lansia yang terlibat dalam jaringan sosial yang aktif cenderung memiliki kesehatan fisik yang lebih baik.

Dukungan sosial dapat mendorong mereka untuk menjaga pola hidup sehat, seperti berolahraga dan menjaga pola makan yang baik (Senduk & Galla, 2019).

Lansia yang memiliki dukungan sosial yang kuat merasa lebih terhubung dengan orang lain. Ini membantu mereka merasa menjadi bagian dari komunitas dan mengurangi perasaan kesepian.

Kedua, lansia yang merasa didukung cenderung lebih patuh terhadap pengobatan dan rekomendasi kesehatan. Ini dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi.

Dampak positif adanya dukungan sosial terhadap kualitas hidup lansia adalah dalam aspek kesejahteraan sosial adalah pertama lansia yang memiliki dukungan sosial yang kuat merasa lebih terhubung dengan orang lain.

Ini membantu mereka merasa menjadi bagian dari komunitas dan mengurangi perasaan kesepian. Kedua, dengan adanya dukungan sosial membantu mengurangi isolasi sosial, yang sering menjadi masalah serius bagi lansia. Mereka lebih mungkin terlibat dalam kegiatan sosial dan merasa lebih terhubung dengan orang lain (Setiawan, 2022).

Berdasarkan hasil penelitian Santoso (2019) bahwa dukungan sosial yang didefinisikan sebagai adanya orang yang memperhatikan dan mencintai seperti anak, keluarga, dan masyarakat sangat diperlukan bagi lansia dalam menjalani sisa hidupnya.

Hal tersebut merupakan sebagai salah satu pendukung lansia agar tetap terus aktif di tengah penurunan dan keterbatasannya. Terdapat hasil penelitian Nofalia (2019) bahwa dengan adanya dukungan sosial yang baik dan kuat akan meningkatkan kualitas hidup lansia. Dimana dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga dan orang sekitar.

Dalam mendapatkan dukungan sosial terdapat tantangan dan hambatan yaitu Perasaan tidak mampu atau tidak percaya diri dapat menjadi hambatan dalam mendapatkan dukungan sosial. Orang yang merasa tidak mampu atau tidak berharga mungkin tidak percaya diri untuk meminta bantuan dari orang lain (Balogun, 2014).

Keterbatasan sumber dukungan dapat menjadi hambatan dalam mendapatkan dukungan sosial. Orang yang tidak memiliki sumber dukungan yang tepat mungkin tidak dapat mendapatkan dukungan yang diperlukan (Coheen dan Syme, 1985)

Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dukungan sosial bagi lansia adalah yang pertama peningkatan kesadaran dan pendidikan pada masyarakat mengenai pentingnya memberikan dukungan sosial pada lansia.

Misalnya dengan memberikan kampanye edukasi yang dapat dilakukan melalui media sosial dan acara komunitas. Selain itu dapat juga kerja sama dengan lembaga yang berfokus pada lansia untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat.

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan terdapat Dukungan sosial memiliki peran yang krusial dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. Melalui dukungan emosional, praktis, dan informasional, lansia dapat merasa lebih terhubung, dihargai, dan termotivasi untuk menjalani kehidupan yang bermakna.

Pentingnya interaksi sosial dan keterlibatan dalam komunitas. Lansia yang terlibat dalam jaringan sosial yang positif dan aktif cenderung memiliki kesejahteraan mental dan fisik yang lebih baik. Dukungan sosial membantu mengatasi isolasi sosial dan kesepian.

Dengan memiliki orang-orang yang peduli dan siap membantu, lansia dapat mengurangi perasaan kesepian dan meningkatkan kualitas interaksi sosialnya. Kesadaran akan pentingnya dukungan sosial bagi lansia perlu ditingkatkan di semua tingkatan masyarakat. Ini melibatkan peran aktif dari keluarga, komunitas, lembaga pemerintah, dan sektor swasta dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi lansia.

Salma Zahrah Alchair, mahasiswa Universitas Andalas

Pos terkait