Menilai Keberhasilan dan Tantangan Implementasi Prinsip Keberlanjutan dalam Pertumbuhan Ekonomi

DEPOKPOS – Menilai keberhasilan dan tantangan implementasi prinsip keberlanjutan dalam pertumbuhan ekonomi adalah topik yang kompleks dan multifaset, mencakup berbagai aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang saling berinteraksi. Prinsip keberlanjutan, yang berfokus pada pencapaian keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan perlindungan lingkungan, telah menjadi salah satu prioritas utama dalam perumusan kebijakan ekonomi worldwide dan nasional. Keberhasilan implementasi prinsip ini dapat diukur melalui berbagai indikator, termasuk peningkatan kualitas hidup, pengurangan dampak lingkungan, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Salah satu indikator kunci keberhasilan adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif, di mana manfaat dari pertumbuhan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa menciptakan ketimpangan yang signifikan. Ini termasuk penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, peningkatan pendapatan masyarakat, dan akses yang lebih baik terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Keberhasilan juga dapat diukur dari kemampuan negara untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam strategi pembangunan ekonomi mereka, seperti penerapan teknologi bersih, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Namun, implementasi prinsip keberlanjutan dalam pertumbuhan ekonomi menghadapi sejumlah tantangan yang signifikan.

Salah satu tantangan utama adalah konflik antara tujuan ekonomi jangka pendek dan keberlanjutan jangka panjang. Banyak negara, terutama yang sedang berkembang, menghadapi tekanan untuk memprioritaskan pertumbuhan ekonomi cepat guna mengatasi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup, yang sering kali mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan dan dampak lingkungan yang merugikan. Selain itu, ketergantungan pada sektor-sektor yang berdampak besar terhadap lingkungan, seperti industri ekstraktif dan energi fosil, sering kali menyulitkan transisi menuju demonstrate ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Aisyah Yunita
STEI SEBI

Pos terkait