Kadis Damkar Adnan Mahyudin disebut juga akan melakukan pembinaan kepada petugas Damkar yang telah membuat keonaran
DEPOK – Beberapa hari ini, media sosial dihebohkan dengan deretan mobil pemadam kebakaran (damkar) yang kehabisan saldo uang elektronik untuk mengisi bahan bakar di sebuah SPBU wilayah Kota Depok, Jawa Barat.
Dalam video yang beredar, nampak petugas damkar tersebut mengeluh karena saldo uang elektronik untuk mengisi bahan bakar minim.
Sambil menunjukkan fuel meter, petugas damkar tersebut mengungkapkan kondisi bahan bakar mobilnya yang tinggal setengah.
“Solar di bawah setengah kalau ada kebakaran, hitung waktu, hitung waktu,” kata petugas sambil menggerutu.
Lihat postingan ini di Instagram
Anggaran BBM Rp 60 Juta per Unit per Tahun
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, Adnan Mahyudin mmenyebut peristiwa tersebut hanyalah kesalahpahaman dan kurangnya koordinasi antara petugas di lapangan dengan pimpinannya.
Dinas Damkar Kota Depok telah menganggarkan dana pembelian BBM Rp 5 juta per bulan atau Rp 60 juta per tahun untuk setiap unit pelaksana tugas (UPT).
“Kita punya 5 UPT dan anggaran itu ada di masing-masing unit,” kata Adnan seperti dilansir dari tribunnews.com.
Sedangkan untuk pembelanjaan BBM disesuaikan dengan pemakaian solar tiap unit mobil pemadam yang disalurkan melalui kartu uang elektronik.
“Misalnya Rp 5 juta itu dipakai sebesar Rp 3.200.000,- berarti ada sisanya ada Rp 1,8 juta, oleh SPBU dan teman-teman UPT itu di-stop dulu sebagai pengendalian bahwa kita tahu selama satu bulan itu ada pengisian sebesar 3.200.000,” ungkapnya.
“Nah nanti yang Rp 1.200.000 itu biasanya akan dikembalikan ke kas daerah,” sambungnya.
Adnan menambahkan, jika kehabisan uang pengisian BBM, anggota Damkar tak perlu panik cukup menginformasikan kepada kepala UPT masing-masing.
Nantinya, kepala UPT akan menelepon pihak SPBU untuk mengisikan BBM terlebih dahulu dan membayarnya nanti.
“UPT akan nelpon ke SPBU, Pak tolong isi dulu, nanti di top-up-nya akan menyusul di bulan depannya,” ungkapnya.
Adnan juga akan melakukan pembinaan kepada petugas Damkar yang telah membuat keonaran perihal saldo uang elektronik yang minim untuk pembelian BBM.