MUI Ajak Umat Islam Indonesia Shalat Ghaib untuk Ismail Haniyeh

DEPOKPOS – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan pernyataan duka cita atas syahidnya pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh.  Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI Sudarnoto Abdul Hakim menyebut Haniyeh sebagai pahlawan bangsa Palestina dan pembela kemanusiaan

“Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Allahumagh firlahu warhamhu wa afihi wa’fu anhu. Dr Ismail Haniyeh telah gugur sebagai syahid dibunuh oleh Israel menyusul para syuhada sebelumnya. Insya Allah almarhum ditempatkan di sisi Allah di sorga Naim-Nya. Amin,” demikian pernyataan Sudarnoto yang diterima DepokPos.

Bacaan Lainnya

Ia tak lupa mengajak dan menyerukan kepada masyarakat muslim khususnya untuk melaksanakan sholat ghoib dan berdoa untuk kejayaan dan kemerdekan Palestina.

Menurutnya, almarhum adalah seorang tokoh dan pemimpin bukan saja bagi Hamas, tapi bagi warga dan bangsa Palestina secara keseluruhan. “Tidak berlebihan untuk saya sampaikan dia adalah pejuang dan pembela kemanusiaan, kedaulatan yang telah berhasil membuka tabir dan membongkar kebusukan dan kejahatan Israel yang telah melakukan okupasi besar-besaran dan genosida yang paling bengis dan mengerikan di Palestina,” ujarnya.

Melalui kepemimpinannya di Hamas, kata Sudarnoto, perjuangan melawan Israel telah mendorong munculnya gelombang aliansi global di kalangan negara-negara dunia dan masyarakat secara lebih massif membela Palestina sejak Oktober 2023 hingga hari ini. “Perjuangan gigihnya, bersama dengan tokoh dan pejuang Hamas lainnya dan kekuatan perlawanan terhadap Israel, juga telah berhasil menggerakkan kekuatan global untuk membawa kejahatan Israel ke ICJ yang hingga hari ini hasilnya terus digerakkan hingga PBB memberikan keputusan akhir yang secara efektif menetapkan Israel bersalah karena terbukti melakukan okupasi dan genosida.”

Ia menekankan, apa yang terjadi di Palestina bukan saja konflik Hamas dan Israel, akan tetapi problem global karena secara nyata Israel telah melakukan pelanggaran hukum internasional. “Karena itu, semua elemen Masyarakat dunia dan juga negara-negara yang saat ini secara de facto telah memberikan dukungan bagi kedaulatan Palestina harus terus mendesak untuk kehancuran Israel.”

Menurutnya, pembunuhan Haniyeh menunjukkan bahwa Israel yang tidak akan pernah mendengar seruan gencatan senjata, bahkan berniat menghancurkan sama sekali Palestina. “Maka pendekatan militer sudah seharusnya dipertimbangkan. Jangan biarkan pembunuhan sistemik Israel terhadap siapapun dilakukan.”

Ia menekankan Negara-negara OKI perlu melakukan pertemuan darurat pascapembunuhan Ismail Haniyeh dan menetapkan langkah-langkah militer yang lebih terukur agar secara efektif bisa menghentikan pembunuhan dan pemusnahan yang dilakukan Israel. “Semua negara yang secara de facto juga sudah memberikan dukungan terhadap kedaulatan Palestina, penting untuk melakukan langkah-langkah memberikan dukungan untuk pendekatan militer ini.”

Ia tak lupa mengajak dan menyerukan kepada masyarakat muslim khususnya untuk melaksanakan sholat ghoib dan berdoa untuk kejayaan dan kemerdekan Palestina.Ismail Haniyeh wafat dibunuh saat mengunjungi Iran pada Rabu (31/7/2024). Iran sejauh ini masih menyelidiki pembunuhan tersebut.

Syahidnya kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran menimbulkan gelombang kejut di dunia Islam. Sejumlah ulama Indonesia juga mengecam pembunuhan tersebut.

Ketua MUI Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis menyatakan, pembunuhan Haniyeh sangat berpotensi memicu eskalasi konflik. Terlebih ada faktor pelanggaran kedaulatan Iran dalam insiden tersebut.

“Ini sangat rawan memicu perang dunia ketiga. Karena ini kehormatannya Iran, koq bisa bobol,” kata dia dalam acara Forum Ukhuwah Islamiyah yang digelar MUI di Jakarta, Rabu (31/7/2024). Kebetulan, acara itu juga membahas fatwa pemboikotan produk-produk terafiliasi Israel terkait genosida yang dilakukan di Jalur Gaza.

Hal serupa disampaikan Ketua PBNU Ahmad Fahrurruzi Burhan dalam acara yang sama. Menurutnya, pembunuhan Haniyeh adalah perkembangan yang mengkhawatirkan. “Ini penghinaan luar biasa, bagaimana tokoh perjuangan Palestina dibunuh di Iran,” kata Gus Fahrur, sapaan akrabnya.

Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh juga menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh adalah contoh kebrutalan Israel. Menurutnya, Haniyeh adalah pahlawan dan pejuang Palestina. “Mari kita kirimkan ummul Quran al Fatihah untuk al syahidun Ismail Haniyeh,” ujarnya.

Haniyeh diketahui merupakan pemimpin politik yang kerap melakukan diplomasi di berbagai negara. Belum lama ini, Ismail Haniyeh terlibat dalam pembicaraan di Doha. Bahkan Haniyeh sempat bertemu dengan mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla.

“Saudara Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan Hamas, dan sejumlah pemimpin gerakan tersebut, menerima Dr Jusuf Kalla, ketua Dewan Masjid di Indonesia dan mantan Wakil Presiden Indonesia, di ibu kota Qatar, Doha,” demikian bunyi pernyataan yang dilansir Hamas dan diperoleh Republika pada Sabtu (13/7/2024).

Menurut pernyataan itu, dalam pertemuan JK menyampaikan belasungkawa atas syahidnya sejumlah putra, cucu, juga saudara perempuan Ismail Haniyeh. Pada April, serangan udara Israel di Gaza menewaskan tiga putra dan empat cucu Haniyeh.

Dalam pernyataan teranyar Rabu (31/7/2024), Jusuf Kalla mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Ismail Haniyeh. Menurut JK, Ismail merupakan seorang pejuang.

“Innalillahi, wa inna ilahi rojiun, atas wafatnya Ismail Haniyeh hari ini (31/7/2024). Haniyeh adalah seorang pejuang Palestina dari Gaza yang memiliki kepemimpinan kuat di kalangan Palestina,” kata Jusuf Kalla kepada Republika, Rabu (31/7/2024).

“Kita semua mengharapkan cita-cita, dan perjuangan Ismail Haniyeh untuk kedamaian di Palestina bisa tetap tercapai,” kata Jusuf Kalla.

Menurutnya, meskipun situasi peperangan di Jalur Gaza tetap mengeras, kedukaan atas wafatnya Ismail Haniyeh segera lekas. “Kita semua berdoa, semoga arwah Ismail Haniyeh diterima di sisi Allah Subhana Wata’ala, dan cita-cita Ismail Haniyeh untuk perdamaian dan kemerdekaan Palestina tetap bisa tercapai dan diraih,” ujar Jusuf Kalla.

Pos terkait