Pembelajaran Kontekstual Terkait Kesehatan Mental bagi SMK Tirtajaya Kota Depok Oleh Mahasiswa FKM UI

DEPOK – Kesehatan mental di zaman ini menjadi topik yang marak diperbincangkan oleh masyarakat. Tidak terkecuali anak muda yang dirasa lebih peka terhadap kesehatan mentalnya.

Beberapa mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) melalui kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) memberikan penyuluhan melalui kelas interaktif di SMK Tirtajaya Kota Depok pada Rabu (24/7) mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dan menghindari perilaku bullying.

Bacaan Lainnya

Dengan beranggotakan 11 mahasiswa yang dibimbing oleh Dr. Robiana Modjo, S.KM., M.Kes, kelompok ini mengadakan penyuluhan bersama dengan koordinasi dari UPTD Puskesmas Sukmajaya Kota Depok.

“Sebelumnya, kami melakukan assessment masalah kesehatan jiwa melalui program-program yang ada di UPTD Puskesmas Sukmajaya, seperti Posmaja (Pos Pelayanan Terpadu Remaja) yang dibantu oleh dr. Lina Hendrawati selaku pembimbing lapangan kami sekaligus penanggung jawab Kesehatan Jiwa di UPTD Puskesmas Sukmajaya,” ucap Nurul, Ketua Kelompok PBL.

Kegiatan ini diwujudkan untuk memberikan pengetahuan terkait pentingnya menjaga kesehatan mental dan menghindari perilaku bullying, mengingat bahwa bullying menjadi salah satu faktor risiko gangguan kesehatan mental.

Prioritas dalam kegiatan ini adalah memahami kondisi kesehatan mental di SMK Tirtajaya sebagai sasaran kegiatan dan memberikan edukasi untuk dapat membantu peserta didik mencegah gangguan kesehatan mental.

“Kami menggunakan kuesioner lalu dibagikan ke beberapa pengunjung remaja di puskesmas, Posmaja, dan siswa/i SMK Tirtajaya, untuk berikutnya kami lakukan analisis kuantitatif terkait pengaruh setiap variabel yang ada,” ucap Nurul.

Setelah memahami isu dan pola di SMK Tirtajaya, kelompok PBL membentuk rencana penyuluhan di kelas XI selama satu hari.

Berbekal pengalaman selama enam semester yang sudah ditempuh, kelompok PBL memilih untuk membentuk kegiatan edukasi dengan metode pembelajaran kontekstual.

Pembelajaran kontekstual yang dimaksud yaitu memadupadankan materi kesehatan mental dan bullying dengan kegiatan interaktif seperti gim-gim. Metode ini secara teori mengambil empat dari lima cara yaitu relating (mengaitkan), experiencing (mengalami), applying (menerapkan), dan cooperating (kerja sama).

“Kami membuat gim yang trending dan juga tetap mengasah pengetahuan mereka, karena kami sadar bahwa waktu kami terbatas sehingga perlu dilakukan perencanaan yang matang terkait edukasi ini,” ucap Indira, selaku penanggungjawab intervensi.

Selain membuat edukasi, kelompok PBL juga dalam proses pengerjaan artikel ilmiah untuk dipublikasikan, video, dan poster. Terdapat pula pembuatan buku saku atau handbook yang akan diberikan kepada UPTD Puskesmas Sukmajaya dan SMK Tirtajaya.

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan harapan agar remaja sebagai generasi penerus bangsa selain memiliki fisik yang kuat juga harus memiliki jiwa yang sehat sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi jembatan untuk Indonesia mencapai Indonesia Emas.

Acara ini terselenggara dengan baik berkat arahan dan dukungan dari Dr. Robiana Modjo, S.K.M., M.Kes; Kepala Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI sekaligus Pembimbing Fakultas, dr. Helda Ika Setyarini; Kepala UPTD Puskesmas Sukmajaya, dr. Lina Hendrawati; Kepala Bagian Kesehatan Jiwa UPTD Puskesmas Sukmajaya sekaligus Pembimbing Lapangan, Sulistianingsih S.H.I; Wakil Kepala Bidang Kerohanian, Mas’ud Aulawi, S.T; Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Dra.Hj Jainabun MM; Kepala SMK Tirtajaya.

“Melalui kegiatan PBL ini, kami belajar memahami masalah di tengah masyarakat dan memberikan solusi untuk dapat bermanfaat bagi mereka,” pungkas Nurul.

Pos terkait