Pengaruh Suku Bunga Terhadap Harga Obligasi

DEPOKPOS – Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh entitas, seperti pemerintah atau perusahaan, untuk mendapatkan dana dari investor. Penerbit obligasi berjanji untuk membayar bunga secara berkala dan melunasi pokok utang pada saat jatuh tempo. Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang populer karena memberikan pendapatan tetap bagi investor.

Suku bunga adalah tingkat biaya yang harus dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman atas dana yang dipinjamkan. Suku bunga ditetapkan oleh bank sentral (seperti Bank Indonesia) dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi secara keseluruhan.

Bacaan Lainnya

Mekanisme Dasar Hubungan Suku Bunga dan Harga Obligasi

Terdapat hubungan terbalik antara suku bunga dan harga obligasi. Ketika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, dan sebaliknya, ketika suku bunga turun, harga obligasi cenderung naik. Hubungan ini dapat dijelaskan melalui konsep present value (nilai sekarang) dari aliran kas yang akan diterima oleh pemegang obligasi.

Suku Bunga Naik : Jika suku bunga pasar naik setelah obligasi diterbitkan, obligasi yang ada dengan suku bunga kupon tetap menjadi kurang menarik. Ini karena investor baru dapat memperoleh obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi. Untuk menyesuaikan, harga obligasi yang ada akan turun sehingga imbal hasilnya sebanding dengan suku bunga yang baru.

Suku Bunga Turun : Sebaliknya, jika suku bunga pasar turun, obligasi dengan suku bunga kupon tetap menjadi lebih menarik. Ini karena obligasi baru akan diterbitkan dengan suku bunga yang lebih rendah. Oleh karena itu, harga obligasi yang ada akan naik sehingga imbal hasilnya sebanding dengan suku bunga yang lebih rendah.

Memahami hubungan antara suku bunga dan harga obligasi adalah kunci bagi investor yang ingin berinvestasi dalam obligasi. Dengan memperhatikan pergerakan suku bunga dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga obligasi, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas untuk mengelola portofolio mereka dan memaksimalkan imbal hasil investasi.

Afifah Nur Azizah, mahasiswa STEI SEBI

Pos terkait