TPPAS Lulut Nambo Bakal Dibuka Juni 2024, Sampah Depok Aman!

DEPOKPOS – Warga Depok bisa sedikit bernafas lega, pasalnya Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, bakal segera dibuka pada Juni 2024 Ini.

Seperti diketahui, Depok mengalami kirisis sampah beberapa hari terakhir dampak dari overload-nya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

Bacaan Lainnya

Persoalan sampah ini tampaknya sebentar lagi akan teratasi dengan akan segera beroperasinya Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman, mengatakan TPPAS Lulut Nambo rencananya akan beroperasi bulan Juni 2024 mendatang.

“Saat ini minimal total kapasitasnya di TPPAS sebesar 50 ton, tetapi masih kita upayakan untuk lebih besar,” kata Herman saat memantau langsung uji coba TPPAS Lulut Nambo, (17/5/2024).

“TTPAS ini harus diakselerasi untuk mengantisipasi pengelolaan sampah di beberapa kabupaten/kota seperti Kota Tangerang Selatan, Kota Depok, Kabupaten Bogor dan Kota Bogor,” ujarnya.

Dengan akselerasi ini, dia berharap bulan Juni 2024 TPPAS Lulut Nambo mulai operasional.

“Mari kita bahu-membahu untuk menyukseskan berjalannya TPPAS Lulut Nambo ini,” ucap Herman.

Saat ini TPPAS Nambo sedang dilakukan uji coba untuk memastikan kesiapan dan mengetahui kendala sehingga siap beroperasi tepat waktu.

“Hari ini kita mulai uji coba terakhir, kurang lebih 50 ton sampah kami kelola untuk jadi Biomass dan RDF,” bebernya.

Hasil pengolahan (output) sampah ini bisa diserap untuk kebutuhan perusahaan. Salah satunya adalah PT. Indocement.

“Kita usahakan hasil dari pengelolaan sampah ini harganya bisa bagus agar dapat menjamin keberlangsungan TPPAS ini. Ini bentuk kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam pengelolaan sampah,” tutur Herman

Herman berharap TPPAS ini bisa berjalan sukses untuk kepentingan masyarakat.

“Ini sebagai bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat, salah satunya dengan mengelola sampah,” tandas Herman.

Pos terkait