Viral TPS Liar di Limo, Pihak Kecamatan Bikin Satgas Penanganan Sampah, Apa Tugasnya?

DEPOK – Kecamatan Limo menggelar rapat pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Sampah tingkat Kecamatan di aula Kelurahan Limo.

Satgas ini nantinya memiliki tugas menangani masalah sampah yang ada di wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

“Hari ini kita rapat terkait pembentukan Satgas sampah tingkat kecamatan yang kemudian kita akan buatkan Surat Keputusan (SK)-nya besok,” ujar Camat Limo, Sudadih kepada wartawan, Selasa (03/09/24).

Dikatakannya, tugas Satgas ini yakni memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sehingga bisa meminimalisir sampah yang dibawa ke TPA Cipayung.

“Jadi Satgas ini nantinya akan menyampaikan ke masyarakat bagaimana membuang sampah sehingga volumenya bisa berkurang dengan pemilahan dari rumah dan tidak dicampur antara sampah organik dan non organik,” katanya.

Kemudian, beberapa upaya juga telah dilakukan dalam menangani masalah sampah di wilayahnya. Salah satunya dengan membentuk bank sampah.

“Namun, keberadaan bank sampah juga tidak bisa menampung banyak karena keterbatasan tempat dan lahan. Jadi diperlukan bantuan masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah,” tambahnya.

“Karena sampah yang ada tergantung dari masyarakat itu sendiri,” tutupnya.

Tak Singgung Masalah TPS Liar

Ironisnya, Satgas Penanganan Sampah ini sama sekali tak menyinggung soal TPS liar yang viral belakangan ini.

Seperti diketahui, TPS liar di Limo sudah belasan tahun menampung sampah dari Jakarta dan Tangerang Selatan.

Antrean truk pengangkut sampah yang tak bisa melintas ke TPS liar akibat portal jalan di Jalan Aster Raya, Limo, Cinere, Kota Depok, Selasa (27/8/2024) (Istimewa)
Antrean truk pengangkut sampah yang tak bisa melintas ke TPS liar akibat portal jalan di Jalan Aster Raya, Limo, Cinere, Kota Depok, Selasa (27/8/2024) (Istimewa)

“Kita sering menanyakan, dan ternyata banyak sampah dari luar Depok,” ucap Baihaqi, petugas keamanan lahan, dilansir Kompas.com, Selasa (27/8/2024).

Baihaqi menjelaskan, sebagian besar sampah di TPS liar tersebut berasal dari Jakarta dan Tangerang Selatan, kota-kota yang berbatasan dengan Depok.

“(Dari) Jakarta, Jakarta Pusat, Tangsel. Bisa dikonfirmasi mungkin ke sopir-sopirnya sampahnya dari mana,” ungkap Baihaqi.

Menurut Baihaqi, jumlah mobil pengangkut sampah yang datang setiap hari bisa mencapai 24 unit, dengan sebagian besar adalah armada kecil.

Selama setahun terakhir, aktivitas TPS liar semakin intensif, membuat warga semakin kesal.

Pos terkait