5 Strategi Jitu K-Food Mendobrak Pasar Global

DEPOKPOS – Siapa sih yang tidak tahu makanan khas Korea seperti kimchi, ramyeon, kimbap, dan masih banyak lagi?

Pernah terpikirkan tidak, mengapa makanan Korea dapat begitu mudah masuk pasar global?

Ini ada kaitannya dengan perkembangan industri K-pop dan Perfilman Korea, yang menjadi salah satu kunci strategi penyebaran budaya Korea salah satunya dalam hal kulinernya.

Strategi-strategi apa saja yang dilakukan oleh Korea untuk menyebarluaskan K-food sehingga bisa mendobrak pasar global?

1. Memanfaatkan Popularitas Film dan Drama

Film dan drama Korea menjadi media yang sangat ampuh untuk memasukan elemen-elemen kebudayaan Korea, salah satunya ajang mempromosikan kulinernya.

Sebagai contoh pada film “Parasite” terdapat adegan yang menampilkan keluarga Kim menikmati hidangan ram-don atau jjapaguri, ram-don sendiri adalah kombinasi dua mie instan Korea yaitu jjapaghetti dan neoguri.

Hidangan ram-don menjadi populer berkat film tersebut. Terbukti bahwa adegan seperti itu turut mempromosikan kuliner Korea dengan sangat cerdas dan apik.

Semakin terkenal filmnya, maka atensi terhadap kuliner Korea pun akan ikut meningkat. Tidak hanya itu, makanan khas “Negeri Gingseng” tersebut kerap kali disorot dengan visualisasi yang menarik dan tampak menggugah selera.

Adegan bersantap di restoran khas Korea pun sering kali menjadi sorotan dalam drama, sehingga menciptakan hasrat pada penonton untuk merasakan langsung suasana yang tercipta di layar.

Wajar jika fenomena ini menarik perhatian banyak wisatawan yang memutuskan berwisata ke Korea Selatan untuk menikmati pengalaman kuliner yang baru.

2. Memanfaatkan Popularitas K-Pop

K-Pop identik dengan gaya hidup yang trendi dan glamor.

Para idola K-pop yang kerap memiliki kebiasaan menyantap makanan Korea dalam kesehariannya dan di jadikan konten di Youtube atau sosial media lainnya, secara tidak langsung mempromosikan K-Food sebagai bagian dari gaya hidup modern yang keren.

Popularitas dan pengaruh sosial idola K-Pop dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap keputusan konsumsi penggemarnya.

Pengikut yang setia dan antusias akan cenderung mudah dipengaruhi oleh gaya hidup, tren, dan rekomendasi sang idola.

3. Konten Media Sosial yang Menarik

Konten mukbang makanan Korea di media sosial sangat mudah kita temukan.

Kata mukbang sendiri adalah istilah dalam bahasa Korea yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu “moeg” (먹) yang berarti ‘’makan” dan “bang” (방) yang berarti “siaran’’ atau ‘’ruangan”.

Mukbang bisa diartikan di mana seseorang membuat video siaran makan di platform secara daring.

Instagram, Youtube dan TikTok menjadi platform yang sangat berpengaruh untuk menyebarkan informasi terkait kuliner-kuliner Korea.

Banyaknya konten mukbang K-food yang dapat diakses di media sosial dengan visualisasi yang sangat menggugah selera dan cara penyajian yang unik dan autentik memikat para penonton dari berbagai macam negara.

Terbukti dari jumlah penonton yang rata-rata melampaui 1 juta penayangan di Youtube. Konten mukbang ini tidak hanya membawa keberuntungan untuk si kreator karena mendapat adsense, namun ini dapat menjadi peluang untuk brand-brand makanan memperkenalkan produk mereka dengan berkolaborasi bersama kreator mukbang .

Tidak perlu mengeluarkan budget lebih untuk campaign secara besar-besaran tapi memberikan dampak yang cukup signifikan.

4. Menyelenggarakan Festival Kuliner dan Acara Budaya

Korea Selatan aktif menyelenggarakan berbagai festival kuliner dan acara budaya untuk memperkenalkan K-food kepada masyarakat internasional.

Acara-acara tersebut dikemas secara menarik untuk menarik wisatawan dan meningkatkan awareness terhadap brand K-Food.

Contoh festival budaya Korea yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Korea kepada dunia adalah Seoul Kimchi Making and Sharing Festival.

Acara ini diadakan setiap tahun di Seoul, Korea Selatan, festival ini bertujuan untuk memperkenalkan penduduk lokal dan wisatawan dari seluruh dunia tentang tradisi pembuatan kimchi, yang merupakan hidangan khas Korea.

Selama festival ini, peserta berkesempatan mempelajari cara membuat kimchi tradisional, mengenal bahan-bahan yang digunakan, dan bertemu dengan orang-orang dari berbagai macam latar belakang yang berbeda, sehingga bisa menjadi ajang untuk bertukar pikiran.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya Korea, namun juga untuk meningkatkan kerja sama dan pertukaran budaya antar negara.

5. Terus Berinovasi

Permintaan produk K-food di luar negri terus meningkat, produk-produk contohnya saja ramen instan, kimchi, bumbu khas Korea yaitu ghochujang, sangat populer akhir-akhir ini.

Dengan banyaknya respon positif dari pangsa pasar luar negeri, K-Food pun terus berinovasi dengan cara;

• Menyesuaikan rasa dengan selera lokal K-Food tidak hanya berpegang pada resep tradisional, namun juga menyesuaikan dengan selera lokal di negara sasaran.

• Dibuat dengan sedikit perubahan rasa dan penyajian agar sesuai dengan selera masyarakat lokal tanpa menghilangkan ciri khas Koreanya.

• Menjaga Kualitas dan Standar Produk. Pemerintah Korea memberlakukan peraturan ketat untuk menjaga kualitas dan standar makanan, hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas suatu produk makanan.

• Industri K-food terus berinovasi dan berkembang untuk memenuhi tren dan kebutuhan konsumen. Munculnya berbagai variasi baru seperti Korean fusion cuisine dan Korean street food menjadi bukti bahwa K-food selalu beradaptasi dengan perubahan zaman.

Itulah ulasan beberapa strategi jitu K-food yang berhasil mendobrak pasar global. Strategi yang cerdas, konseptual serta terus berinovasi membuat Korea sukses mempopulerkan setiap aspek budayanya dengan cara yang unik dan menarik terutama dalam hal kulinernya.

Hal yang bisa kita pelajari untuk kita terapkan dalam memperkenalkan budaya-budaya Indonesia yang tak kalah unik, dan sangat beragam apalagi dalam hal kulinernya.

Euis Nurlaela, mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pos terkait