DEPOKPOS – K-pop atau Korean pop, telah menjadi fenomena global yang mencakup berbagai genre musik populer Korea Selatan.
Di Indonesia, perkembangan K-pop menunjukkan peningkatan yang berarti dalam beberapa tahun terakhir, membuktikan bahwa musik tidak mengenal batas budaya dan geografis.
Perkembangan K-pop di Indonesia dimulai sekitar awal tahun 2000-an, saat akses internet dan media sosial mulai meningkat.
Namun, titik balik yang nyata terjadi pada tahun 2009 ketika grup seperti Super Junior dan Girls’ Generation mulai mendominasi tangga lagu musik lokal dan mengadakan konser di Jakarta.
Ini menjadi awal di mana publik Indonesia mulai lebih mengenal dan mencintai K-pop.
K-pop juga memberikan dampak positif terhadap industri lain, seperti fesyen dan kosmetik.
Gaya busana dan produk kecantikan yang digunakan oleh artis K-pop menjadi tren di kalangan anak muda Indonesia.
Ini menciptakan peluang bisnis bagi berbagai merek untuk memasarkan produk mereka dengan mengaitkan diri dengan budaya K-pop.
Bahkan beberapa pusat perbelanjaan dan toko online di Indonesia menawarkan produk-produk resmi dari grup K-pop, yang semakin memudahkan penggemar untuk mendapatkan merchandise favorit mereka.
Meski demikian, prospek perkembangan K-pop di Indonesia tetap cerah, dukungan yang kuat dari penggemar, kemajuan teknologi dan hubungan bilateral yang baik antara Korea Selatan dan Indonesia terus menjadi faktor pendorong yang signifikan.
K-pop tidak hanya sekadar tren musik, tetapi juga fenomena budaya yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari di Indonesia.
Kesimpulannya, perkembangan K-pop di Indonesia adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor, termasuk kemajuan teknologi, strategi pemasaran yang efektif, dan dukungan komunitas penggemar yang kuat.
Meski menghadapi beberapa tantangan, popularitas K-pop di Indonesia terus tumbuh dan memberikan dampak positif pada berbagai sektor industri.
Dengan pondasi yang kuat dan dukungan yang berkelanjutan, K-pop di Indonesia tampaknya akan terus berkembang dan menjadi bagian integral dari lanskap budaya pop di masa depan.
Zahra Dwi Putri Yusuf
Fakultas Ilmu Ekonomi & Bisnis
Universitas Pamulang