Kabartoday, AMBON – Komisaris Besar Polisi Hujra Soumena tiba-tiba mengumpulkan ratusan anggota TNI Polri asal Jazirah Leihitu dan Salahutu.
Mereka berkumpul di Rumah Makan Seafood Apong, kawasan Wayame Kecamatan Teluk Ambon, Rabu (22/1/2025).
Apa ada situasi gawat sehingga lebih dari seratus anggota TNI Polri ini berkumpul? Apa yang jadi topik pembicaraan mereka?
Ternyata, situasi Kamtibmas di wilayah Jazirah Leihitu dan Salahutu akhir-akhir ini yang jadi topik pembicaraan mereka.
Beberapa peristiwa bentrok antar kampung di wilayah Jazirah memantik keprihatinan Kombes Hujra yang saat ini menjabat Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Maluku.
Kombes Hujra adalah anak asli Negeri Lima, salah satu negeri di wilayah Kecamatan Leihitu. Sudah dua pekan dia menjabat Dirbinmas Polda Maluku.
Dengan jabatan barunya ini, dia menjadi orang yang paling bertanggung jawab untuk mencegah berbagai hal yang dapat memicu potensi konflik.
Satker yang dipimpinnya ini punya tanggung jawab melakukan pembinaan masyarakat agar dapat mencegah terjadinya gangguan kamtibmas di wilayah Polda Maluku.
Karena itu, alumni Akpol tahun 1999 ini mau menjadikan kawasan Jazirah Leihitu dan Salahutu sebagai pilot project cipta kondisi kamtibmas di Maluku.
Demi tercapai tujuan tersebut, gebrakan demi gebrakan terus dilakukan Kombes Hujra.
Sebelumnya pada Jumat pekan kemarin, dia mengumpulkan seluruh raja pada 22 negeri di kecamatan Leihitu Barat, Kecamatan Leihitu dan Kecamatan Salahutu. Topik pembicaraan juga seputar situasi Kamtibmas.
Usai dengan para raja, selanjutnya Kombes Hujra mengumpulkan anggota TNI Polri asal Jazirah.
Menurutnya, keberadaan anggota TNI Polri anak Jazirah harus memainkan peranan penting dalam menciptakan kamtibmas di Jazirah.
“Kegiatan hari ini merupakan tindak lanjut dari saran para raja saat pertemuan hari Jumat minggu lalu. Sebagian besar sarankan bahwa untuk bisa jaga kamtibmas di Jazirah, harus libatkan anggota TNI Polri yang merupakan anak asli Jazirah,” ujar Hujra, Rabu (22/1/2025).
Dari hasil pertemuan tersebut, mantan Dirreskrimsus Polda Maluku ini katakan seluruh anggota TNI Polri yang hadir saat itu bersepakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas di Jazirah.
“Kalau misalnya terdeteksi ada potensi konflik, maka anggota TNI Polri anak Jazirah harus segera cepat bertindak meredam agar konflik tidak terjadi,” jelasnya.
Mantan Wakapolresta Serang Kota Polda Banten ini katakan karakteristik masyarakat di Jazirah ini cukup keras.
“Karena itu saya lebih memilih untuk setiap konflik yang terjadi di Jazirah, anak Jazirah terutama yang TNI Polri harus maju jadi garda terdepan untuk menyelesaikan,” tandasnya.
Menurutnya, kehadiran anak asli Jazirah ini adalah untuk membantu TNI Polri meredam konflik agar tidak meluas.
“Ini langkah pertama saya selaku Dirbinmas. Dan di bulan depan (Februari) saya akan maksimalkan agar kegiatan sudah berjalan,” ungkapnya.
Dia berharap, programnya di kawasan Jazirah ini dapat berjalan sesuai harapan sehingga bisa menjadi percontohan untuk daerah lain.
“Jika kegiatan ini berhasil, maka saya akan bergeser ke kecamatan atau kabupaten lain,” pungkasnya.
Dalam pertemuan tersebut, banyak saran dan masukan dari para anggota TNI Polri yang hadir. Dan pada prinsipnya, semua anggota TNI Polri yang hadir dari golongan Perwira Menengah (Panen) hingga Tamtamae telah bersepakat untuk bersinergi agar terciptanya kamtibmas yang aman dan damai di kawasan Jazirah. (IMRAN)