DEPOKPOS – Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk paling sempurna dari ciptaan nya, tapi dari kesempurnaan tersebut kita sebagai hamba nya tetap lah membutuhkan Allah sebagai tuhan kita sebagaimana mesti nya.
Allah maha mengetahui hal hal ghaib, baik yang terjadi maupun yang belum terjadi, Allah SWT juga mengetahui bagaimana kondisi manusia sejak penciptaan nya. Di dalam al quran surat fatir ayat 15 allah swt berfirman
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلْفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِ ۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُ
Yang artinya “ Hai manusia, kamulah yang butuh kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada semua manusia dan memberitahukan keadaan dan sifat mereka, bahwa mereka butuh kepada Allah dalam semua keadaan. Ayat ini menunjukan bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan allah swt bukan lah apa apa tanpa adanya campur tangan allah.
Ketenangan hati merupakan salah satu unsur utama bagi seorang muslim terhubungannya dengan Allah swt dapat memperkuat keyakinan dengan Allah dan mengendalikan nafsu duniawi sehingga dapat merasakan ketenangan hati yang sebenarnya tenang dan selaras , sehingga merasakan kedamian secara batin terlepas dari situasi eskternal atau tantangan hidup yang sedang maupun yang akan terjadi, maka dari itu allah memberikan jalan mudah kepada hamba nya melalui berdzikir, sebagaimana yang allah katakan didalam al quran surat Ar-rad ayat 28
اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Yang artinya “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” Dzikir merupakan cara seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mengingatNya (Kumala, Rusdi, & Rumiani. 2019).
Dzikir juga merupakan suatu cara mengingat nikmat nikmat Allah. Menurut Al-Ghazali, Definisi dzikir secara bahasa adalah mengingat, sedangkan secara istilah yaitu ikhtiar yang sebenar benarnya untuk mengalihkan sikap, pikiran dan perhatian manusia menuju Tuhan dan akhirat (Ilyas,Ri. 2017).
Sedangkan menurut Wulandari & Huriyati, 2015. Dzikir berarti mensucikan dan mengagungkan, menyebut dan mengucapkan nama Allah, menjaga dalam ingatan (mengingat Allah), mengingat nikmat-nikmat Allah, takut dan berharap hanya kepada-Nya, merasa yakin bahwa diri manusia selalu berada di bawah kehendak Allah dalam segala hal dan urusannya.
Terdapat beberapa macam dzikir antara lain Dzikir jahr; dzikir yang dilakukan dengan lisan
mengungkapkan kalimat dzikir secara lahiriah sehingga terdengar pada yang lain. Sebagian kelompok sufi menambahkan dzikir tersebut menggunakan gerakan bahkan tarian.
Dzikir khafi; merupakan dzikir qolb dengan penyebutan kalimat dzikir dalam hati, ruh dan nafs. Sedangkan dzikir khofi dengan cara merenungkan kalimat dzikir sehingga seperti memusatkan cakra dalam tradisi meditasi.
Dari beberapa penjelasan diatas mengenai makna dzikir dapat kita simpulkan bahwa dzikir dan ketenangan adalah dua hal yang saling berhubungan dan berkesinambungan, hati seorang hamba merupakan jembatan penghubung antara jiwa manusia dengan sang pencipta nya,apa bila hati seorang hamba kerap kali mengingat dan terhubung dengan allah swt, maka hati akan menjadi yang tentram sebagaimana yang tertulis didalam al quran.
Mohammad Ridho Al – Ghifari, Syifa Robiatul Adawiyah
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka