DEPOKPOS – Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam. Berbagai jenis sumber daya seperti keanekaragaman hayati, sumber daya perikanan, mineral, dan lainnya, menjadi bukti kekayaan yang dimiliki Indonesia. Salah satu kekayaan alam yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah tanaman porang (Amorphophallus muelleri), yang dikenal juga dengan nama iles-iles, iles kuning, acung, dan acoan. Porang adalah jenis umbi-umbian yang dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis yang hangat dan lembab, seperti banyak wilayah di Indonesia. Tanah yang cocok untuk budidaya porang adalah tanah yang gembur dengan pH antara 6 hingga 7 dan dapat dibudidayakan dari dataran rendah hingga ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Sayangnya, banyak masyarakat yang belum mengenal potensi tanaman ini. Padahal, porang dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan, salah satunya adalah beras porang. Beras porang berbeda dengan jenis beras lainnya seperti beras putih, beras merah, dan beras hitam, karena beras porang tidak berasal dari tanaman padi, melainkan dari umbi porang. Beras porang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan beras biasa, tekstur yang kenyal dan sedikit lengket, serta rasa yang cenderung lebih hambar.
Beras porang tidak hanya menjadi alternatif makanan pokok yang menarik, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang signifikan. Salah satu komponen penting dalam beras porang adalah glukomanan, serat larut air yang ditemukan dalam umbi porang. Glukomanan memiliki struktur molekul yang kompleks yang terdiri dari rantai panjang unit manosa dan glukosa, dan dapat menyerap air hingga 50 kali beratnya sendiri. Kemampuan ini menjadikan glukomanan sebagai serat yang sangat efektif dalam membantu berbagai fungsi tubuh.
Beras porang mengandung glukomanan yang dapat meningkatkan rasa kenyang lebih lama dengan kalori yang sangat rendah. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi glukomanan dapat membantu menurunkan berat badan pada individu yang kelebihan berat badan dengan penurunan rata-rata 2,5 kg selama 5 minggu. Sebagai perbandingan, setiap porsi beras porang hanya mengandung sekitar 10-30 kalori, sedangkan beras putih memiliki sekitar 200 kalori per porsi. Dengan perbedaan kalori yang signifikan ini, konsumsi beras porang dapat membantu mengurangi asupan kalori secara efektif, yang berpotensi mendukung penurunan berat badan. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, konsumsi beras porang harus diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga yang rutin.
Beras porang memiliki kadar gula yang jauh lebih rendah dibandingkan beras konvensional, sehingga sangat cocok untuk penderita diabetes atau mereka yang ingin mengontrol kadar gula darahnya. Glukomanan dalam beras porang membantu memperlambat penyerapan karbohidrat di usus, yang dapat mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Selain itu, beras porang mengandung mannan dan polisakarida manosa dalam jumlah besar, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes dalam menjaga stabilitas gula darah mereka.
Dengan kandungan serat yang tinggi, beras porang memiliki manfaat untuk memperbaiki kesehatan pencernaan dan mengatasi sembelit. Mengonsumsi beras porang dapat menjadi cara alami untuk mengatasi masalah kesulitan buang air besar. Serat yang terkandung dalam beras porang efektif dalam memperlancar pencernaan dan meningkatkan pertumbuhan bakteri sehat dalam usus. Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang mengalami sembelit dan mengonsumsi glukomanan selama 10 hari akan mengalami perbaikan gerakan usus yang normal.
Beras porang mengandung berbagai senyawa fitokimia seperti polifenol, flavonoid, dan tanin, yang memiliki sifat antioksidan kuat. Antioksidan ini membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit kronis. Selain itu, beras porang juga mengandung vitamin seperti vitamin C dan E serta mineral seperti selenium yang berperan dalam menjaga kesehatan sel dan mencegah kerusakan oksidatif.
Beras porang juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Serat yang terdapat dalam beras porang membantu mengikat kolesterol dalam usus dan mengeluarkannya dari tubuh. Selain itu, beras porang mengandung lemak tak jenuh, termasuk jenis lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal, yang membantu menyerap kolesterol jahat (LDL) dan membuangnya dari tubuh. Antioksidan dalam beras porang juga berperan dalam melindungi pembuluh darah dari kerusakan yang dapat memicu penumpukan kolesterol.
Beras porang kaya akan berbagai nutrisi penting yang diperlukan untuk fungsi sistem kekebalan tubuh yang optimal. Nutrisi ini meliputi vitamin, mineral, protein, dan senyawa fitokimia. Protein dalam beras porang penting untuk pembentukan antibodi dan jaringan tubuh. Senyawa fitokimia seperti polifenol dan flavonoid memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan peradangan.
Senyawa fitokimia dalam beras porang, seperti polifenol, flavonoid, dan tanin, telah terbukti memiliki sifat anti-karsinogenik. Senyawa-senyawa ini dapat melawan pertumbuhan sel kanker, menghambat pembentukan tumor, dan mengurangi risiko kanker. Studi menunjukkan bahwa polifenol dalam beras porang dapat menghambat perkembangan sel kanker melalui berbagai mekanisme, termasuk menghambat proliferasi sel kanker, memicu apoptosis (kematian sel), dan menghambat angiogenesis, yaitu pertumbuhan pembuluh darah baru yang mendukung pertumbuhan tumor.
Beras porang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Budidaya porang relatif mudah dan dapat dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia, menjadikannya pilihan yang menarik bagi petani lokal. Pengolahannya pun beragam, sehingga porang dapat dijadikan bahan baku untuk berbagai produk, termasuk mie, bakso, kue tradisional, dan bahkan kosmetik. Dengan meningkatnya permintaan akan produk pangan yang sehat dan alami, beras porang memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai komoditas unggulan Indonesia.
Meskipun beras porang memiliki banyak manfaat, penting untuk mengolahnya dengan benar agar manfaatnya dapat dimaksimalkan. Beras porang perlu dicuci dan direndam terlebih dahulu untuk menghilangkan oksalat yang dapat mengganggu penyerapan kalsium dan magnesium dalam tubuh. Proses pengeringan dan penggilingan juga penting untuk mendapatkan tekstur yang sesuai untuk dimasak. Selain itu, karena beras porang memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi, disarankan untuk menggunakan lebih banyak air saat memasak.
Untuk masyarakat yang ingin mengadopsi beras porang sebagai bagian dari diet mereka, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi atau profesional kesehatan, terutama bagi mereka dengan kondisi kesehatan tertentu atau alergi. Hal ini untuk memastikan bahwa konsumsi beras porang aman dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan individu.
Dengan kandungan nutrisi yang kaya dan manfaat kesehatan yang banyak, beras porang dapat dijadikan alternatif yang sangat baik untuk beras konvensional, terutama bagi mereka yang ingin mengontrol berat badan atau kadar gula darah. Selain itu, beras porang juga menawarkan potensi ekonomi yang signifikan bagi petani dan produsen di Indonesia, menjadikannya salah satu komoditas yang layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Beras porang adalah contoh nyata dari kekayaan alam Indonesia yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Dengan promosi yang tepat dan peningkatan kesadaran masyarakat, beras porang dapat menjadi salah satu produk unggulan yang tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat tetapi juga perekonomian Indonesia.
Tiara Salsa Wijaya, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta