DEPOKPOS – Di era digital ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merambah ke berbagai sendi kehidupan, termasuk dalam bidang keuangan dan perbankan. Sistem pembayaran pun tak luput dari transformasi, menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis.
Dahulu, sistem pembayaran identik dengan transaksi tunai. Namun, kini, masyarakat dimanjakan dengan berbagai pilihan instrumen pembayaran yang lebih praktis dan efisien, mengantarkan kita menuju era less cash society.
Pergeseran Pola Pembayaran: Menuju Era Less Cash Society
Perubahan pola dan sistem pembayaran memberikan banyak pilihan bagi masyarakat dalam bertransaksi. Mayoritas masyarakat mulai beralih dari sistem pembayaran tunai ke non-tunai yang dianggap lebih mudah, aman, dan praktis.
Menurut Bank Indonesia, pada tahun 2023, transaksi non-tunai di Indonesia mencapai 31,8 miliar transaksi, meningkat 23,9% dibandingkan tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa tren penggunaan non-tunai semakin marak di masyarakat.
Maraknya Pembayaran Non-Tunai: Menuju Masyarakat Digital
Perkembangan teknologi dalam sistem pembayaran menggeser peran uang tunai sebagai alat pembayaran utama, dan mengantarkan kita menuju era less cash society. Kemajuan teknologi mendorong perubahan pola hidup masyarakat dalam bertransaksi, dan menambah jenis transaksi non-tunai, seperti e-money atau uang elektronik.
Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa nilai transaksi e-money pada tahun 2023 mencapai Rp 275 triliun, meningkat 32,6% dibandingkan tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa e-money menjadi salah satu alat pembayaran non-tunai yang paling digemari masyarakat.
Sistem Pembayaran Berbasis Kartu: Praktis dan Multifungsi
Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) seperti kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), kartu debit, kartu kredit, dan e-money, menjadi pilihan populer masyarakat dalam bertransaksi. Kartu-kartu ini menawarkan kepraktisan dan kemudahan dalam melakukan pembayaran di berbagai tempat.
Menurut Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), pada tahun 2023, jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia mencapai 28,4 juta kartu, dengan nilai transaksi mencapai Rp 1.600 triliun. Data ini menunjukkan bahwa kartu kredit masih menjadi alat pembayaran non-tunai yang banyak digunakan di kalangan masyarakat.
Alat Pembayaran Semakin Bervariasi: Menyesuaikan Kebutuhan Masyarakat
Saat ini, masyarakat dimanjakan dengan berbagai pilihan alat pembayaran elektronik yang inovatif, efisien, aman, dan mudah digunakan. Selain kartu, dompet digital atau e-wallet menjadi primadona baru dalam bertransaksi.
Dompet digital seperti OVO, DANA, GoPay, dan ShopeePay, menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai transaksi, seperti pembayaran tagihan, transfer uang, top up saldo, dan berbelanja online. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2023, nilai transaksi dompet digital mencapai Rp 287 triliun, meningkat 47,6% dibandingkan tahun 2022.
Kerjasama Fintech dan E-commerce: Memperkuat Ekosistem Pembayaran Digital
Kehadiran fintech dan e-commerce semakin memperkuat ekosistem pembayaran digital di Indonesia. Fintech dan e-commerce menjalin kerjasama dengan berbagai platform dompet digital, sehingga memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi pembayaran.
Contohnya, kerjasama antara GoPay dengan Tokopedia, ShopeePay dengan Shopee, dan OVO dengan Grab, memungkinkan konsumen untuk melakukan pembayaran secara langsung di platform e-commerce tersebut.
Menyambut Masa Depan Pembayaran Digital
Transformasi sistem pembayaran yang digerakkan oleh kemajuan teknologi bukan hanya tren, melainkan sebuah keniscayaan. Di era digital ini, masyarakat dihadapkan dengan berbagai pilihan alat pembayaran yang inovatif, praktis, dan aman. Hal ini mendorong pergeseran pola pikir dan perilaku masyarakat menuju era less cash society.
Pemerintah dan berbagai pihak terkait terus bersinergi untuk memperkuat infrastruktur dan regulasi sistem pembayaran digital. Edukasi dan literasi digital bagi masyarakat juga menjadi kunci untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan terhadap sistem pembayaran digital.
Dengan terus beradaptasi dan berinovasi, sistem pembayaran digital di Indonesia diyakini akan terus berkembang pesat. Menuju masa depan, sistem ini akan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat, membuka peluang baru bagi kemajuan ekonomi digital, dan membawa bangsa menuju era yang lebih maju dan efisien. Mari kita sambut era baru sistem pembayaran digital dengan penuh semangat dan optimisme!
Halyda Syafira
Mahasiswa Manajemen Informatika Politeknik Astra