DEPOKPOS – Paetongtarn Shinawatra dari Partai Pheu Thai terpilih sebagai perdana menteri Thailand ke-31 pada Jumat.
Lahir pada tahun 1986, Paetongtarn memperoleh lebih dari 247 suara yang dibutuhkan di majelis rendah Parlemen, yang terdiri dari 493 anggota parlemen di negara Asia Tenggara tersebut.
Pada usia 37 tahun, Paetongtarn, putri mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, kini menjadi pemimpin termuda dari Thailand.
Pemilihannya ke posisi tertinggi itu terjadi setelah Srettha Thavisin diberhentikan oleh Mahkamah Konstitusi Thailand pada Rabu karena pelanggaran etika.
Pada Jumat (16/8) pagi, sekitar 48 jam setelah PM Srettha Thavisin diberhentikan dari jabatannya oleh Mahkamah Konstitusi Thailand atas pelanggaran etika besar, Paetongtarn mendapat dukungan mayoritas di parlemen, dengan meraup 319 suara dukungan, atau hampir dua pertiga suara, dari total 493 anggota parlemen.
Dengan kemenangan itu, Paetongarn akan mencetak sejarah sebagai PM paling muda dalam sejarah Thailand dan menjadi wanita kedua yang menduduki jabatan tersebut, setelah bibinya Yingluck yang menjabat PM periode tahun 2011-2014 lalu.
Dia juga akan berusaha untuk mencegah nasib yang berulang dalam keluarga Shinawatra, yakni ketika pemerintahan ayahnya dan bibinya dilengserkan oleh kudeta militer masing-masing tahun 2006 dan 2014 lalu.
“Negara ini harus bergerak maju,” cetus Paetongtarn saat berbicara kepada wartawan setempat setelah memenangkan pencalonan Partai Pheu Thai pada Kamis (15/8) waktu setempat.
“Kami bertekad, bersama-sama dan kami akan mendorong negara ini ke depan,” ujarnya.
Paetongtarn adalah anggota ketiga dari keluarga Shinawatra yang berpengaruh yang menjabat sebagai perdana menteri Thailand.
Bibinya, Yingluck Shinawatra, juga pernah memegang posisi tersebut tetapi kini masih dalam pengasingan.