“Paskibraka sepenuhnya dibina oleh BPIP, bukan Kemenpora,” tegasnya.
DEPOKPOS – Perdebatan pemaksaan lepas jilbab bagi anggota Paskibraka 2024 semakin memanas setelah beberapa foto yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa tidak ada anggota Paskibraka perempuan yang mengenakan hijab, meskipun diketahui beberapa perwakilan dari daerah tertentu biasanya berjilbab.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, merespons isu pemaksaan lepas jilbab bagi anggota Paskibraka 2024 dengan cepat.
Menpora Dito menyatakan bahwa tim dari Kemenpora akan segera meminta klarifikasi kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), yang saat ini menjadi badan pembina Paskibraka.
“Kami sedang meminta klarifikasi dari BPIP,” ujar Dito pada Rabu (14/8/2024).
Dito juga menegaskan bahwa pembinaan Paskibraka sepenuhnya berada di bawah kendali BPIP, bukan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
“Paskibraka sepenuhnya dibina oleh BPIP, bukan Kemenpora,” tegasnya.
Ia berharap bahwa isu yang ramai diperbincangkan di media sosial ini hanyalah kesalahpahaman dan tidak ada larangan jilbab bagi anggota Paskibraka perempuan.
“Semoga ini hanya kesalahan informasi,” harapnya.
Seperti diketahui sebelumnya berbagai foto-foto anggota Paskibraka 2024 yang selalu mengenakan jilbab kini beredar luas. Namun, mereka harus mencopot jilbab tersebut karena adanya aturan yang melarang penggunaan hijab saat menjadi Paskibraka di IKN.
Pada Selasa (13/8/2024) Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan 76 putra-putri terbaik Indonesia dari 38 provinsi sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024 yang akan bertugas pada HUT ke-79 RI di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur.
Upacara pengukuhan tersebut diadakan di Istana Garuda IKN.
Namun, momen tersebut tercoreng dengan adanya 18 perwakilan Paskibraka perempuan yang terpaksa mencopot jilbab mereka karena adanya ketentuan yang melarangnya.