DEPOKPOS – Wakil Menteri Olahraga Argentina, Julio Garro, telah dipecat dari jabatannya akibat menyuruh Lionel Messi untuk meminta maaf atas kontroversi lagu yang dinyanyikan pemain Timnas Argentina.
Seperti diketahui, para pemain Timnas Argentina telah dituduh menggunakan bahasa rasis dan diskriminatif oleh Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) setelah sebuah video di media sosial menjadi viral.
Video tersebut diunggah oleh Enzo Fernandez, yang sedang menjalani proses investigasi di Chelsea.
Julio Garro meminta Messi yang dianggap sebagai pesepakbola terhebat sepanjang masa maupun kapten tim, untuk meminta maaf.
Namun, hanya beberapa jam setelah ia membuat komentar tersebut, presiden dari kubu sayap kanan Argentina, Javier Milei, langsung memecat Garro.
“Kantor Presiden menyatakan pemerintah tidak memintanya membuat pernyataan seperti itu dan bertindak demikian kepada Timnas Argentina sebagai juara dunia dan juara Copa America dua kali, atau terhadap warga negara lainnya,” bunyi rilis presiden.
“Itulah sebabnya Julio Garro tidak lagi menjadi wakil menteri olahraga.”
Sebelumnya, Garro percaya bahwa insiden tersebut membuat Argentina terlihat buruk sebagai sebuah negara setelah kemenangan mereka di Copa America, dengan banyak yang mengkritik tim atas selebrasi mereka.
“Saya pikir harus keluar dan menyampaikan permintaan maaf yang pantas, seperti halnya presiden Federasi Sepak Bola Argentina ,” kata Garro.
Enzo Fernandez Minta Maaf
Sementara itu, bintang Argentina dan Chelsea, Fernandez, secara terbuka meminta maaf karena telah mengunggah video tersebut dan apa yang dikatakan di dalamnya.
“Saya ingin meminta maaf dengan tulus atas video yang diposting di akun Instagram saya saat perayaan tim nasional,” kata sang gelandang.
“Lagu tersebut mengandung bahasa yang sangat ofensif dan sama sekali tidak ada alasan untuk kata-kata tersebut,” lanjutnya.
“Saya menentang diskriminasi dalam bentuk apapun dan meminta maaf karena telah terjebak dalam euforia perayaan Copa America. Video itu, momen itu, kata-kata itu, tidak mencerminkan keyakinan atau karakter saya. Saya benar-benar minta maaf.”