PALESTINA – Jumlah korban tewas akibat pemboman Israel, Sabtu (8/6), di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah meningkat menjadi 210 orang, demikian menurut Kantor Media Pemerintah di daerah kantong Palestina yang terkepung itu.
“Sekitar 210 martir dan lebih dari 400 orang terluka dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa akibat pembantaian brutal Israel di kamp Nuseirat,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.
Kantor tersebut lebih lanjut menyuarakan “seruan mendesak kepada komunitas internasional dan organisasi internasional untuk menyelamatkan Rumah Sakit Martir Al-Aqsa dan menyediakan kebutuhan medis dan generator untuk memastikan kelangsungan operasinya.
“Rumah Sakit Martir Al-Aqsa tidak mampu menampung jumlah korban tewas dan korban luka akibat pemboman Israel,” kantor media Gaza memperingatkan.
Sebelumnya pada hari yang sama, juru bicara Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, Khalil Al-Dakran, mengatakan dalam konferensi pers bahwa “55 korban jiwa warga Palestina tiba di rumah sakit akibat penggerebekan Israel di kamp Nuseirat di Provinsi Pusat.”
Dia menambahkan bahwa rumah sakit tersebut “menderita kepadatan yang parah dan tidak ada ruang untuk pasien lagi.”
Israel melakukan serangan kekerasan dan belum pernah terjadi sebelumnya, yang menargetkan wilayah di Jalur Gaza tengah, bertepatan dengan serangan mendadak kendaraan militer ke timur dan barat laut kamp Nuseirat di Gaza tengah.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa artileri dan pesawat tempur Israel telah melakukan serangan intens selama berjam-jam di wilayah timur kamp Deir al-Balah, al-Bureij dan al-Maghazi, serta berbagai lokasi di tengah, barat dan timur kamp Nuseirat.
Saksi mata menambahkan bahwa kolom asap hitam membubung dari seluruh bagian tengah Jalur Gaza karena pemboman udara dan artileri yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menargetkan wilayah tersebut.
Menurut saksi mata, kendaraan militer Israel tiba-tiba memasuki wilayah timur dan barat laut kamp Nuseirat, bertepatan dengan penembakan artileri intensif yang menargetkan sebagian besar kamp tersebut.
Para saksi mata juga melaporkan bahwa kendaraan Israel melaju di dekat Lembah Gaza di Jalan Salah al-Din di Jalur Gaza tengah.
“Pesawat tak berawak Israel banyak terbang di atas kamp Nuseirat, menembaki siapa pun yang bergerak di jalan kamp, yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera,” kata paramedis kepada Anadolu.
Sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa puluhan korban tiba di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di pusat kota Deir al-Balah akibat serangan udara dan penembakan Israel.
Selain itu, para saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa bentrokan sengit terjadi antara kelompok perlawanan Palestina dan pasukan Israel di bagian timur Deir al-Balah, kamp Al-Bureij dan Al-Maghazi, dan utara kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah.
Mereka menambahkan bahwa kendaraan militer Israel memperluas serangan mereka ke timur kota di bawah penembakan yang bertubi-tubi.
Kantor berita resmi Palestina WAFA juga melaporkan bahwa “pesawat pendudukan melancarkan pemboman rudal dan artileri di lingkungan Zaytoun dan Tel Al-Hawa di Kota Gaza, serta kamp Nuseirat, Al-Maghazi dan Al-Bureij di Jalur Gaza tengah.”
Sumber medis di Rumah Sakit Baptist melaporkan menerima empat jenazah warga Palestina akibat pesawat Israel yang mengebom sebuah rumah di lingkungan Al-Zaytoun, tenggara Kota Gaza.
Sementara itu, tentara Israel pada Sabtu (8/6) mengkonfirmasi peluncuran “serangan berskala besar dan belum pernah terjadi sebelumnya” di kamp Nuseirat dan daerah lain di Jalur Gaza tengah.
Dalam sebuah pernyataan, tentara mengatakan bahwa pasukannya menyerang “infrastruktur” di wilayah Nuseirat.
Harian Yedioth Ahronoth menggambarkan serangan besar-besaran terhadap kamp Nuseirat sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya.”
Situs web Walla Israel juga mengatakan bahwa Angkatan Udara Israel membom Deir al-Balah dan kamp Nuseirat, sementara kapal angkatan laut membom pinggiran Kota Gaza.
Israel terus melanjutkan serangan mematikannya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 36.800 warga Palestina telah tewas di Gaza yang sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 83.700 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade yang melumpuhkan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di selatan kota Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.