Berkata yang Baik atau Diam

DEPOKPOS – Di tengah hiruk pikuk kehidupan, kata-kata bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia mampu menyingkap keindahan, membangkitkan semangat, dan menjalin kasih. Di sisi lain, ia pun berpotensi melukai, meruntuhkan, dan menjerumuskan ke jurang perselisihan.

Kesadaran akan kekuatan kata inilah yang mendasari ajaran Rasulullah SAW tentang berbicara yang baik atau diam. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari).

Hadis tersebut bukan sekadar anjuran moral, tetapi panduan berharga untuk menjalani kehidupan yang bermakna. Berbicara yang baik, atau berkata-kata dengan penuh pertimbangan, mencerminkan kemuliaan akhlak dan kedewasaan dalam bersikap.

Kapan Harus Berbicara?

Berbicara yang baik bukan berarti selalu diam seribu bahasa. Ada kalanya, suara kita dibutuhkan untuk:

  • Menawarkan solusi dan nasehat yang konstruktif.
  • Menyampaikan kebenaran dan menegakkan keadilan.
  • Mempersatukan dan membangkitkan semangat kebersamaan.
  • Menyebarkan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat.

Kapan Harus Diam?

Diam bukan berarti pasrah atau pengecut. Dalam beberapa situasi, diam justru merupakan pilihan yang lebih bijaksana:

  • Ketika emosi melanda dan berpotensi memicu perkataan yang menyinggung.
  • Ketika tidak memiliki cukup informasi untuk memberikan jawaban yang tepat.
  • Ketika tidak ingin terlibat dalam perselisihan atau pertengkaran yang tidak produktif.
  • Ketika ingin memberikan ruang bagi orang lain untuk mengungkapkan pendapatnya.

Kunci kebijaksanaan terletak pada keseimbangan antara berbicara dan diam. Kita perlu belajar kapan saatnya untuk berbicara dan kapan saatnya untuk diam. Dengan melatih kesabaran, kehati-hatian, dan kepekaan, kita dapat menggunakan lisan kita sebagai alat untuk kebaikan dan menyebarkan manfaat bagi sesama.

Ingatlah, lisan adalah karunia Allah SWT. Mari gunakan karunia ini dengan penuh tanggung jawab dan kebijaksanaan.

Oleh: Vella Taqiyah Hayati

Pos terkait