DEPOKPOS – Biaya hidup makin tinggi, harus cari kerja kemana lagi ? Pertumbuhan ekonomi yang mampu tumbuh sekitar 5 persen pascapandemi tidak berbanding lurus dengan perbaikan kondisi ekonomi rakyat.
Biaya hidup meningkat, masyarakat semakin sulit mencari pekerjaan yang layak.
Hal ini menjadi masalah serius karena tingkat pengangguran tidak hanya mengganggu stabilitas keamanan, tetapi juga stabilitas politik.
Oleh karena itu, pemerintah tak jarang membuat program-program unggulan untuk menangani angka pengangguran.
Rata rata biaya hidup di Jakarta mencapai Rp14,88 juta per bulan. Tentunya kondisi membuat pertanyaan kenapa besaran biaya hidup di Ibu Kota sangatlah mahal.
Tapi menurut salah satu Perencanaan Keuangan, tingginya biaya hidup karena harga komoditas lebih mahal dibandingkan daerah lainnya.
Kondisi demikian membuat masyarakat yang hidup di kota-kota besar harus punya upaya ekstra untuk mengelola keuangannya.
Jika tidak hati-hati, pengeluaran bisa membengkak hingga lebih tinggi dari pendapatan.
Tingkat Pengangguran yang Semakin Banyak
Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2024 sebanyak 149,38 juta orang, naik 2,76 juta orang dibanding Februari 2023.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,50 persen poin dibanding Februari 2023.
Penduduk yang bekerja pada Februari 2024 sebanyak 142,18 juta orang, naik sebanyak 3,55 juta orang dari Februari 2023.
Lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum sebesar 0,96 juta orang.
Persentase setengah pengangguran pada Februari 2024 naik sebesar 1,61 persen poin, sementara pekerja paruh waktu turun sebesar 0,73 persen poin dibanding Februari 2023.
Pertanian jadi Sektor Dominan Kontribusinya
Sektor pertanian dapat dilihat dari hasil penelitian dari beberapa sumber yang menyatakan terdapat hubungan kointegrasi jangka panjang dan jangka pendek antara pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor dibidang pertanian seperti ekspor, pendapatan, dan lapangan pekerjaan dibidang pertanian yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Baik dinegara maju maupun negara berkembang pertumbuhan sektor pertanian mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Negara.
Sektor pertanian menjadi lapangan usaha di mana paling banyak pekerjanya yang memiliki pekerjaan lebih dari satu dengan proporsi mencapai 24,1%. Sementara di sektor jasa, ada 12,1% pekerja dengan side hustle dan 11% di sektor manufaktur yang memiliki pekerjaan lebih dari satu.
Kalangan yang memiliki pekerjaan sampingan kebanyakan memiliki pekerjaan utama di sektor informal dengan proporsi mencapai 18,1%. Sedangkan pekerja di sektor formal yang memiliki side hustle mencapai 11,5%
Muthia Shabryah Mahawasiswi Universitas Pamulang