Kabartoday, AMBON – Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Maluku Komisaris Besar Polisi Hujra Soumena menggagas pembentukan komunitas walang Kamtibmas di tiga Kecamatan wilayah Jazirah Leihitu dan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.
Tugas utama dari komunitas ini adalah bersinergi untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di masing-masing wilayah
Gagasan pembentukan komunitas ini disampaikan Hujra saat berkumpul bersama para raja dari 22 negeri di Kecamatan Leihitu, Leihitu Barat dan Kecamatan Salahutu, Jumat (17/1/2025) di cafe Mandar, Desa Poka Kecamatan Teluk Ambon.
“Ini program saya, untuk membentuk satu komunitas. Sumbernya dari basudara di masing-masing kampung. Setiap kampung jumlahnya 10 orang. Dan mereka diluar dari perangkat desa. Pemimpin komunitas ini adalah kepala pemuda setempat,” jelas Hujra kepada para upulatu.
Ia tegaskan tugas utama komunitas ini adalah membantu ke persoalan Kamtibmas. Untuk persoalan adat dan lainnya itu ditangani oleh Saniri Negeri.
“Tugas ini harus diperjelas agar tidak terkesan tumpang tindih dengan lembaga saniri. Negeri,” tandasnya.
Latar belakang gagasan pembentukan komunitas ini karena ia menilai saat ini kondisi kamtibmas di wilayah Jazirah sedang tidak baik-baik saja. Ada beberapa kejadian konflik antar warga di wilayah ini sehingga perlu disikapi lebih tegas. Salah satunya adalah ide pembentukan komunitas ini.
Ia beberkan komunitas ini nanti ada di setiap negeri dengan jumlah personil sebanyak 10 orang. Mereka nantinya akan diberi pelatihan di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Passo tentang bagaimana cara menciptakan dan menjaga situasi kamtibmas agar bisa aman dan kondusif.
“Saya tidak mau keberadaan tim ini hanya sebagai simbolis. “Panas panas tahi ayam” saja. Kita akan buat tim ini agar bisa efektif dalam tugasnya,” tegas mantan Dirreskrimsus Polda Maluku ini.
Ia katakan agar komunitas ini bisa jalan efektif, maka akan diberikan dukungan operasional.
“Sumber anggarannya nanti kita pikirkan apakah bisa dari dana desa atau nanti kita minta dukungan ke pemerintah provinsi maupun kabupaten,” kata Hujra.
Ia katakan, setelah tim usai mengikuti pelatihan maka akan diberikan sertifikat serta Kartu Tanda Anggota (KTA) dari Ditbinmas Polda Maluku. Pastinya akan ada tugas dan kewenangan yang melekat pada tim ini.
“Kita akan godok formula tugas dan kewenangan tim ini agar tidak tumpah tindih dengan tugas saniri. Tugas utama tim ini adalah membantu ke persoalan Kamtibmas. Untuk persoalan adat dan lainnya itu ditangani oleh Saniri Negeri,” jelas alumni Akpol tahun 1999 ini.
Setelah tim dari masing-masing negeri ini selesai mengikuti pelatihan di SPN Polda Maluku maka sebelum mulai bertugas akan diadakan launching dalam gelaran apel.
“Kita akan launching, kita akan gelar apel luar biasa, peserta apel nanti dari para raja, sekretaris desa, kepala pemuda serta 10 anggota komunitas. Nanti kita tentukan apelnya nanti di lapangan Merdeka atau lapangan Tahapary,” ungkapnya.
Ia merencanakan launching ini, komunitas akan diresmikan oleh Kapolda Maluku atau Gubernur Maluku.
Pada pertemuan itu, Hujra berharap agar semua pihak bisa bekerja sama agar bisa menghilangkan imej kekerasan atau konflik di Jazirah.
Ia katakan, jika terdengar ada keributan di Maluku dan khususnya di wilayah Jazirah, maka semua mata pejabat kepolisian di Polda Maluku akan tertuju kepadanya.
Pasalnya saat ini di jajaran Pejabat Utama Polda Maluku, Hujra adalah anak asli Jazirah serta putra asli Maluku tertua. Karena itu, dirinya sering menjadi sorotan jika terjadi gangguan kamtibmas di Maluku terkhusus di wilayah Jazirah.
“Di Polda kalau terdengar masalah ribut ribut di Jazirah, semua mata tertuju ke beta (saya). Dari situ, beta merasa terbeban,” tuturnya.
Dihadapan para raja di tiga kecamatan ini, mantan Dirreskrimsus Polda Maluku ini akui tidak bisa kerja sendiri untuk menjaga Kamtibmas.
Untuk itu ia berharap bantuan serta partisipasi aktif dari para Raja sebagai pemimpin di masing-masing Negeri untuk bersama-sama ciptakan kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah masing-masing.
“Beta (saya) tidak bisa kerja sendiri. Beta butuh bantuan dari para upu (Raja) semua untuk sama-sama ciptakan situasi aman dan damai di Maluku,” harapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Kombes Hujra didampingi Wadir Binmas AKBP Rosita Umasugi, Kasubdit Bin Polmas Kompol Hendrik Rumsory, Kasubdit Satpam AKBP Albert Sihite. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kapolsek Leihitu Iptu Moyo Utomo serta Camat Leihitu Sigit J Sanduan. (IMRAN)