DEPOKPOS – Kepemimpinan adalah aspek penting dalam kehidupan manusia, dan dalam Islam konsep kepemimpinan dijelaskan dengan nilai-nilai yang mendalam dan bermakna. Dalam Islam, seorang pemimpin tidak hanya diminta pertanggungjawaban di hadapan rakyatnya saja tapi juga di hadapan Allah SWT, yaitu penguasa alam semesta dalam sebuah momen pengadilan akhirat.
Integritas adalah sikap hati yang terus mengambil keputusan dan melakukan apapun pada prinsip kebenaran. Apapun risikonya, orang yang berintegritas akan berkomitmen pada hal yang benar. Kepemimpinan yang efektif tidak hanya bergantung pada kecerdasan intelektual semata, tetapi juga pada integritas yang kokoh.
Seorang pemimpin yang cerdas dan berintegritas mampu memimpin dengan teladan, menginspirasi orang lain, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif serta etis. Sebagai petunjuk, kitab suci Al-Qur’an di dalamnya memuat aspek etik untuk menjalankan kekuasaan pemerintahan, seperti prinsip-prinsip: keadilan, musyawarah dan persamaan.
Berikut adalah beberapa aspek utama kepemimpinan yang berintegritas dalam Islam:
Kejujuran dan Kebenaran
Seorang pemimpin yang berintegritas harus jujur dalam semua urusan, baik dalam kata-kata maupun tindakan. Mereka harus selalu mengatakan kebenaran dan tidak menipu atau menyembunyikan informasi yang dapat merugikan orang lain, serta pemimpin harus bijaksana dalam berbicara.
Amanah
Pemimpin yang berintegritas adalah mereka yang memahami bahwa jabatan kepemimpinan adalah kepercayaan yang harus dijaga dan dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Keadilan
Islam menekankan pentingnya keadilan dalam kepemimpinan. Pemimpin yang berintegritas harus adil dalam memutuskan suatu persoalan dan memperlakukan semua orang dengan setara atau sama rata, tanpa memandang latar belakang, status sosial, atau afiliasi.
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu.” (QS. An-Nisa [4]: 135)
Syura (Musyawarah)
Dalam Islam, pemimpin yang berintegritas tidak mengambil keputusan secara otoriter, tetapi juga melibatkan orang lain dalam proses pengambilan keputusan, yaitu melalui syura atau musyawarah. Ini menunjukkan bahwa keputusan yang diambil adalah hasil dari pertimbangan bersama dan berdasarkan kebijaksanaan kolektif.
Siap Bertanggung Jawab
Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW bagaimana menjadi pemimpinan yang baik. Beliau menunjukkan sifat-sifat yang mulia seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kesabaran dalam kepemimpinannya. Seorang pemimpin yang berintegritas harus mengikuti teladan Rasulullah SAW dan menjadi contoh yang baik bagi orang-orang yang dipimpinnya.
Kepemimpinan yang berintegritas dalam islam merupakan aset berharga bagi kehidupan masyarakat. Mereka bukan hanya menghasilkan hasil yang baik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mempromosikan integritas, keadilan, dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi setiap pemimpin untuk terus mengembangkan kecerdasan dan integritas mereka sebagai landasan untuk kepemimpinan yang berhasil dan berkelanjutan.
Saphira Nazwa Putri, Mahasiswi Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI