Ketum FWJ Indonesia: Jangan Pandang Wartawan Sebelah Mata

DEPOKPOS – Ketua Umum Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia, Mustofa Hadi Karya, yang akrab disapa Opan Gondrong, menyampaikan harapan kepada pemerintah, TNI/Polri, Dewan Pers, pengusaha swasta, serta para pemangku kepentingan di negeri ini.

Hal ini disampaikan dalam acara malam tasyakuran 2 Tahun FWJ Indonesia Korwil Jakarta Barat dan 3 Tahun media Updatetoday.com di Royal Palm Hotel Jakarta, Sabtu (1/6/2024).

Bacaan Lainnya

Opan, yang telah 26 tahun menekuni dunia jurnalistik, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed yang juga Ketua Umum APKLI Perjuangan dan Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI).

“Profesi kita sebagai kontrol publik tata kelola pemerintah tidak boleh dipandang sebelah mata. Walau mayoritas dan kebanyakan tak digaji perusahaan pers seperti wartawan media besar, namun kami punya nyali sangat tajam.

Bahkan menyeruak kebenaran dan keadilan hingga akar rumput. Suarakan amanah rakyat dari lorong-lorong kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, sinergi, kolaborasi dan kerjasama dengan pemerintah, TNI/Polri, juga stakeholder jadi sebuah niscaya dalam tata gerak ke depan,” kata Opan.

Lebih lanjut, Opan menyinggung persoalan KUHP yang tidak berlaku bagi wartawan, mengingat pers memiliki undang-undang tersendiri sebagai payung hukum serta kode etik jurnalis yang mengedepankan profesionalisme karya jurnalistik.

“Terkadang karya jurnalistik kerap disalahartikan oleh kepentingan oknum-oknum, sehingga muncul ketimpangan dengan adanya laporan pencemaran nama baik yang mengarah pada UU ITE sebagai bentuk pemberangusan profesi. Di sini, Dewan Pers harus berlaku adil, profesional, dan tidak lagi melakukan diskriminasi terhadap peran jurnalis dalam mengulik pemberitaan,” tegas Opan.

Sementara itu, Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed yang juga Ketua Umum APKLI Perjuangan dan Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI) dalam keterangannya di hadapan awak media menyebut bahwa fungsi dan tugas wartawan memiliki peran besar dalam pembangunan, penjagaan keutuhan negara, dan kedaulatan ekonomi kerakyatan Indonesia, mengingat pers adalah pilar keempat demokrasi.

“Wartawan dituntut untuk menjadi super inovatif dan kreatif, berbasis komunitas dan spesifik kluster untuk menghadapi era digital. Berani lompat jauh ke depan. Perkokoh soliditas, kesatuan, dan persatuan. Perluas jaringan, pererat sinergitas dan berkolaborasi dengan semua unsur pemerintah, TNI/Polri, stakeholder, dan lembaga lainnya,” jelas Ali Mahsun.

Ali Mahsun menambahkan bahwa KERIS membuka pintu selebar-lebarnya bersama FWJ Indonesia guna mendongkrak profesi wartawan agar memiliki kemampuan tinggi sehingga naik kelas dan lebih bermartabat.

“Kami berharap agar para wartawan dapat lebih berkembang dan memainkan peran penting dalam pembangunan negara ini,” pungkas Ketua Umum KERIS dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed yang juga Ketua Umum APKLI Perjuangan dan Presiden KAI.

Pos terkait