DEPOKPOS – Universitas Gadjah Mada dan perwakilan PT.Ciomas Adisatwa–Japfa Group sepakat untuk kerja sama pengembangan teaching farm dan teaching industry dalam rangka memberikan kesempatan ruang pembelajaran bagi mahasiswa untuk mempelajari pengelolaan industri rumah potong ayam secara profesional. Hal itu mengemuka dalam pertemuan perwakilan PT Ciomas Adisatwa–Japfa Group dengan jajaran pimpinan Fakultas Peternakan, Direktorat Pengembangan Usaha UGM, dan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT), di Kantor Pusat UGM, Jumat (3/5).
Direktur Pengembangan Usaha UGM, Dr. Hargo Utomo, M.B.A., mengatakan perluasan kerja sama antara UGM dan Ciomas Adisatwa ini dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa melalui pengembangan teaching farm dan teaching industry di area PIAT UGM yang berlokasi di Berbah, Sleman. “Pengembangan teaching farm dan teaching industry nantinya bisa digunakan sebagai model pembelajaran oleh Fakultas Peternakan. PIAT sebagai showcase akan menjadi tempat bereksperimen untuk pengelolaan budi daya ayam secara profesional dari hulu sampai hilir itu seperti apa,” tutur Hargo.
Hargo menambahkan, plotting area teaching farm tersebut akan disesuaikan dengan rencana pengembangan PIAT yang akan diposisikan sebagai Hub atau pusat kegiatan antar fakultas agrokompleks UGM. Namun begitu, pengembangan teaching farm tetap bisa mengakomodasi kepentingan Ciomas Adisatwa dari segi bisnis dan tidak mengganggu kegiatan operasional harian yang sudah berjalan.
Awan Setiawan selaku Head of Human Resources dan General Affair PT Ciomas Adisatwa–Japfa Group menjelaskan kondisi eksisting Rumah Potong Ayam (RPA) tidak memungkinkan untuk membangun area budi daya ayam di satu lokasi yang sama. Hal ini terkait dengan syarat dan perizinan yang diajukan konsumen end user di mana letak budi daya dan pemrosesan ayam harus berada pada jarak tertentu. “Kami berharap setelah ini akan ada diskusi lanjutan mengenai layout blueprint dari pengembangan PIAT, sehingga ditemukan win-win solution. Kalau perlu nanti kita mengembangkan teaching farm menggunakan panel surya sehingga bisa mengefisiensi energi, kami siap untuk mereviu,” ujar Awan.
Seperti yang diketahui, kerja sama UGM dengan PT Ciomas Adisatwa sudah berlangsung sejak tahun 2003 melalui pembangunan dua buah kandang ayam di Fakultas Peternakan. Hal ini terus berlanjut hingga tahun 2015 yang lalu didirikan laboratorium pascapanen industri peternakan dan RPA di PIAT.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., mengungkapkan kerja sama yang sudah terjalin ini memiliki manfaat yang signifikan bagi Fakultas Peternakan dalam terutama untuk program magang, praktikum, dan kunjungan industri yang ditawarkan mitra untuk mahasiswa. “saya kira teaching farm ini bisa menjadi wahana untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman praktis yang relevan dengan dunia kerja,” ujarnya.
Selain itu, kerja sama ini juga memberikan kesempatan bagi dosen untuk mengembangkan penelitiannya melalui laboratorium skala mini industri. Budi berharap, kerja sama ini akan terus berlanjut sehingga bisa memberikan kebermanfaatan secara luas terutama terkait dengan ketahanan pangan bagi masyarakat.
Penulis: Triya Andriyani
Editor: Gusti Grehenson