Meningkatkan Kualitas Hidup melalui Pendekatan Psikologi Positif dan Tasawuf

DEPOKPOS – Modernitas dan teknologi membawa gaya hidup yang sering kali membahayakan kesehatan mental manusia.

Manusia modern cenderung kehilangan makna hidup, mengalami keterasingan, dan gangguan kejiwaan seperti kecemasan dan depresi. Dengan adanya berbagai masalah tersebut, dapat mempengaruhi kualitas hidup individu.

Bacaan Lainnya

Menurut data dari Numbeo yang dilansir oleh CNBC Indonesia, indeks kualitas hidup di Indonesia masih tergolong rendah, yaitu terendah ke-11 di dunia tepatnya berada di posisi 74 dari 84 negara.

Hal ini menunjukkan pentingnya upaya peningkatan kualitas hidup di Indonesia. Dalam hal ini psikologi positif memiliki relevansi yang kuat dalam peningkatan kualitas hidup.

Psikologi positif menekankan pemanfaatan kekuatan individu untuk menghadapi tantangan, yang dapat membawa pengalaman hidup yang bermakna dan kebahagiaan sejati. Tujuannya adalah mengaktualisasikan perubahan positif dalam diri setiap individu, tidak hanya memperbaiki kelemahan, tetapi juga mengembangkan kualitas diri dan memperbaiki ketidakseimbangan masa lalu.

Psikologi Positif juga memaparkan bahwa kehidupan yang bermakna dapat dicapai dengan meninggalkan ego individu dan mendedikasikan diri untuk kemanusiaan.

Artinya, kehidupan yang bermakna tercipta melalui kontribusi positif dan bermanfaat bagi orang lain, menjadi bagian dari komunitas atau gerakan yang lebih besar, dan merasakan bahwa hidup memiliki tujuan yang lebih tinggi dan abadi.

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai kualitas hidup, yaitu:

Subjective Well-Being (SWB)
Melakukan evaluasi diri terhadap kepuasan hidup, pengalaman emosi positif serta rendahnya emosi negatif.

Model PERMA
Model yang diusulkan oleh Seligman, seorang psikolog Amerika. Cara yang dapat dilakukan dalam mencapai kualitas hidup adalah memperhatikan emosi yang positif, keterlibatan, hubungan yang baik, makna, dan pencapaian dalam hidup.

Kekuatan dan Kebaikan
Mengembangkan kekuatan dan karakter kebaikan (character strength) dalam diri, seperti optimis, kepemimpinan, gairah, dan lainnya.

Tujuan Hidup dan Motivasi
Menetapkan tujuan hidup yang realistis dan relevan dengan nilai maupun minat serta memiliki motivasi untuk mencapainya.

Pendidikan dan Berkelanjutan
Selalu melibatkan diri dalam proses pembelajaran secara berkelanjutan dan terus-menerus mengembangkan minat baru dalam hidup.

Keseimbangan
Menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan menyediakan waktu untuk rekreasi, hubungan sosial, dan aktivitas yang memberi makna.

Mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, penting untuk mengintegrasikan aspek keagamaan dalam upaya tersebut.

Tasawuf menawarkan solusi dengan mengingatkan manusia pada dimensi spiritual dan kedekatan dengan Tuhan, yang diharapkan dapat menyeimbangkan kehidupan jasmani dan rohani.

Tasawuf sebagai salah satu bidang studi Islam yang berfokus pada pembersihan aspek rohani manusia yang menghasilkan akhlak mulia.

Melalui tasawuf, individu dapat belajar cara-cara pembersihan diri dan mengamalkannya dengan benar.

Pengetahuan ini diharapkan membuat individu mampu mengendalikan diri dalam interaksi sosial dan dalam menjalankan berbagai aktivitas yang menuntut kejujuran, keikhlasan, tanggung jawab, dan kepercayaan.

Seperti disiplin ilmu lainnya, psikologi dapat digunakan untuk mengkaji fenomena keberagamaan masyarakat, termasuk masyarakat Muslim.

Pendekatan psikologi dalam studi Islam mengkaji hubungan antara agama dan jiwa manusia, yang tercermin dalam perilaku dan interaksi manusia dengan agama Islam.

Sementara itu, tasawuf merupakan cabang keilmuan dalam Islam yang fokus pada dimensi spiritual untuk mencapai kesempurnaan manusia yang menekankan pada keseimbangan antara jiwa dan tubuh serta akhlak yang baik.

Sehingga, keduanya memiliki kesamaan dalam hal konsepsi tentang potensi dasar dan perkembangan jiwa manusia. Lantas, bagaimana cara meningkatkan kualitas hidup dengan menerapkan pendekatan tasawuf?

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental dalam rangka mengoptimalisasikan kualitas hidup dengan pendekatan tasawuf.

  • Membersihkan hati dari hal yang buruk, seperti kebencian, iri, dengki dan mendekatkan diri pada Allah SWT dengan menghadirkan Allah dalam setiap aktivitas sehari-hari.
  • Menerapkan metode tahlili dengan menghilang sifat negatif dan mengamalkan sifat positif, seperti kesabaran, kasih sayang, ketulusan, dan lainnya.
  • Mempraktikkan amal shaleh dalam setiap aspek kehidupan dengan melakukan ibadah wajib maupun sunnah serta menjauhkan diri dari laranganNya.

Untuk meningkatkan kualitas hidup di Indonesia, diperlukan pendekatan yang mengintegrasikan pendekatan psikologi positif dan tasawuf dalam upaya meningkatkan kualitas hidup di Indonesia merupakan langkah yang strategis dan relevan mengingat konteks budaya dan keagamaan yang dominan.

Psikologi positif menyediakan kerangka kerja yang berbasis ilmiah untuk mengoptimalkan potensi individu dan mencapai kesejahteraan emosional.

Sementara itu, tasawuf memberikan dimensi spiritual yang esensial untuk pembersihan diri dan pengembangan akhlak mulia, yang dapat mengisi kekosongan makna hidup yang sering dialami manusia modern.

Dengan menyelaraskan dua pendekatan ini, masyarakat Indonesia dapat meraih keseimbangan yang harmonis antara kesehatan mental dan spiritual, sehingga mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana dan penuh makna.

Langkah-langkah praktis yang mencakup pengembangan kekuatan karakter, menetapkan tujuan hidup, serta mengintegrasikan dimensi spiritual dalam keseharian, diharapkan dapat membentuk individu yang lebih tangguh, seimbang, dan bahagia.

Upaya ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup individu, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Fitrohtul Mahmudah, Zahratul Aulia Nurlatifah
Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Pos terkait