DEPOKPOS – Dalam dunia kerja modern, kesehatan mental karyawan menjadi sangat penting bagi keberhasilan manajemen sumber daya manusia (SDM). Karyawan yang sehat secara mental cenderung lebih produktif, kreatif, dan terlibat dalam pekerjaan mereka. Sebaliknya, masalah kesehatan mental yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak negatif pada kinerja, absensi, dan retensi karyawan. Oleh karena itu, memperhatikan dan mendukung kesehatan mental karyawan harus menjadi bagian integral dari strategi SDM yang efektif (Ketaren, 2024).
Salah satu aspek penting dalam manajemen SDM adalah rekrutmen dan seleksi. Pada tahap ini, organisasi harus mempertimbangkan tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga kesehatan mental calon karyawan. Proses seleksi yang komprehensif dapat membantu mengidentifikasi kandidat yang tidak hanya memenuhi persyaratan pekerjaan, tetapi juga memiliki kesiapan mental untuk menghadapi tuntutan kerja. Selain itu, menyediakan program dukungan kesehatan mental, seperti konseling atau pelatihan manajemen stres, dapat menjadi strategi yang berharga untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang sehat secara mental (Ardi, 2023).
Setelah proses rekrutmen, tahap berikutnya dalam manajemen SDM adalah pelatihan dan pengembangan. Dalam konteks ini, organisasi dapat memastikan bahwa program pelatihan tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga mencakup aspek kesehatan mental. Misalnya, menyediakan pelatihan tentang manajemen stres, komunikasi efektif, dan pengembangan keterampilan resiliensi. Hal ini tidak hanya membantu karyawan menjadi lebih kompeten, tetapi juga lebih tangguh secara mental dalam menghadapi tantangan pekerjaan.
Selanjutnya, aspek penting lainnya dalam manajemen SDM adalah penilaian kinerja. Dalam proses ini, organisasi harus mempertimbangkan bukan hanya pencapaian hasil, tetapi juga bagaimana karyawan mencapai tujuan tersebut. Apakah mereka melakukannya dengan cara yang sehat secara mental, atau justru mengalami masalah seperti burnout atau stres yang berlebihan? Penilaian kinerja yang holistik dapat membantu organisasi mengidentifikasi karyawan yang membutuhkan dukungan kesehatan mental, sehingga intervensi yang tepat dapat diberikan (Rahmiyanti, Firdha; Pratama, 2023).
Selain itu, manajemen kompensasi dan manfaat juga dapat digunakan untuk mendukung kesehatan mental karyawan. Organisasi dapat menyediakan paket kompensasi yang tidak hanya kompetitif secara finansial, tetapi juga mencakup manfaat yang mendukung kesejahteraan mental, seperti asuransi kesehatan jiwa, layanan konseling, atau cuti khusus untuk pemulihan mental.
Terakhir, dalam manajemen hubungan karyawan, organisasi harus memastikan adanya budaya yang mendukung kesehatan mental. Hal ini dapat dicapai melalui pelatihan bagi manajer tentang cara mengenali dan menangani masalah kesehatan mental karyawan, serta memfasilitasi saluran komunikasi terbuka di mana karyawan merasa aman untuk berbagi tantangan mereka.
Dengan mempertimbangkan aspek kesehatan mental dalam setiap tahapan manajemen SDM, organisasi dapat membangun tenaga kerja yang tangguh, produktif, dan sejahtera. Investasi dalam kesehatan mental karyawan tidak hanya berdampak positif pada individu, tetapi juga pada keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Karyawan yang sehat secara mental cenderung lebih terlibat, berkomitmen, dan memberikan kontribusi terbaik mereka dalam pekerjaan.
Kesehatan mental yang baik mendorong karyawan untuk berfokus pada pekerjaan mereka dan mengurangi risiko masalah seperti burnout atau absensi yang berkepanjangan. Dengan demikian, organisasi dapat memaksimalkan produktivitas dan efisiensi operasional. Selain itu, memprioritaskan kesejahteraan mental karyawan juga dapat meningkatkan reputasi organisasi sebagai tempat kerja yang peduli dan mendukung, sehingga menarik talenta terbaik di pasar (Sudiantini et al., 2023).
Secara keseluruhan, mempertimbangkan aspek kesehatan mental dalam manajemen SDM adalah strategi yang berharga bagi organisasi. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan mental, organisasi dapat membangun tenaga kerja yang tangguh, berkinerja tinggi, dan berkomitmen untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Investasi ini tidak hanya bermanfaat bagi individu karyawan, tetapi juga mendorong keberhasilan organisasi dalam jangka panjang.
Putri Ariandita
Itb Ahmad Dahlan Jakarta